Punya Ciri Psikopat Bukan Berarti Jadi Pembunuh

Ilustrasi psikopat.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Psikopat kerap dituding sebagai pembunuh atau secara aktif menyakiti dan melukai orang lain. Persepsi itu ternyata jauh dari kebenaran, mengingat sekitar 1 dari 100 orang diperkirakan memenuhi kriteria klinis psikopati.

Faktanya, banyak psikopat dan sosiopat dapat menjalani hidup, bahkan memiliki keunggulan dibandingkan orang lain dalam mencapai puncak profesi mereka sekitar 1 dari 5 pemimpin bisnis memiliki ciri psikopat.

Baca: Kotoran Jadi Senjata Ampuh Tangkal Serangan Si Pembunuh

Beberapa orang yang menyadari dirinya adalah seorang psikopat menjelaskan seperti apa kehidupan mereka sehari-hari. Seorang pengguna Reddit mengira dirinya normal, menganggap orang-orang yang banyak menangis terlalu dramatis dan aneh.

"Ketika orang terdekat saya meninggal dunia, saya tidak merasakan apa-apa, saya mulai mempertanyakan diri saya sendiri," ujarnya, mengutip dari laman IFL Science, Rabu, 3 Maret 2021.

Ia melanjutkan media terkadang menggambarkan orang-orang sepertinya sebagai seseorang yang membunuh orang dan tidak merasakan penyesalan. Dirinya mengaku tidak pernah merasa perlu untuk menyakiti siapa pun.

Dampak utama dalam hidup mereka adalah bahwa mereka tidak pernah bisa memiliki hewan peliharaan, karena hewan yang mereka miliki akan diabaikan. Selain itu mereka cenderung diam pada topik tertentu.

Pengguna lainnya menggambarkan bagaimana kepentingan pribadi, ketidaknyamanan, dan kurangnya motivasi membuat mereka tidak seperti psikopat pembunuh.

"Saya benar-benar bukan pembunuh. Meskipun membunuh selalu menjadi pilihan sebagai solusi untuk setiap masalah tertentu," tulis warganet tersebut.

Bahkan, seorang psikopat tahu bahwa itu adalah solusi yang ekstrem. Itu memang mengakhiri masalah tetapi konsekuensinya menyakitkan.

Beberapa menyebut bahwa mereka tidak merahasiakan kondisinya dari orang lain. Sebagian besar teman dan keluarganya tahu tentang gangguannya dan mereka bisa menanganinya dengan lebih baik.