Setelah Islam, Agama Lain Diminta Punya Pedoman Media Sosial

Beragam media sosial.
Sumber :
  • www.pixabay.com/LogoStudioHamburg

VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan kementerian yang dipimpinnya akan menjalankan dua langkah untuk menindaklanjuti Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial. 

Rudiantara mengatakan, pemerintah mempunyai dua tugas dalam UU ITE, yakni menyosialisasikan, edukasi dan literasi, serta membatasi akses atau pemutusan akses terhadap penyalahgunaan dunia maya. Langkah ini, menurut Rudiantara, dilakukan agar jagad media sosial di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Alhamdulillah, sesuai dengan rekomendasi dari MUI, kami akan menjalankan dua hal ini,” katanya di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.

Rudiantara resmi menerima Fatwa MUI tentang bermedia sosial. Fatwa tersebut berisi pedoman bagaimana bermedia sosial yang sebaiknya dilakukan oleh umat Islam. Ia mengatakan sosialisasi telah dimulai sejak Senin malam, terhitung sejak fatwa itu diresmikan.

"Sudah dimulai, malam ini. Justru ini baru awal. Setelahnya, saya akan mengetuk pintu, silaturahmi lagi sekaligus minta bantuan, bersama-sama dengan MUI menyosialisasikan bagaimana menggunakan rujukan fatwa dan bagaimana mengelola atau mengelola konten-konten yang negatif,” jelasnya.

Dari keprihatinan

Ketua Umum MUI K.H. Ma'ruf Amin menuturkan dikeluarkannya Fatwa MUI tersebut bermula dari keprihatinan para majelis ulama. Para ulama sependapat perkembangan media sosial di Indonesia akhir-akhir ini, nyatanya, banyak memunculkan konten negatif.

Ma’ruf menilai bulan Ramadan menjadi momentum tepat untuk munculkan fatwa mengenai muamalah di media sosial.

"Di situ ada manfaat, tapi juga ada dosa. Dipilihnya bulan Ramadan ini merupakan waktu yang tepat untuk kita menahan diri dari penggunaan medsos yang tidak baik. Jangan berisi berita bohong, pornografi, jangan mengarah kepada kebencian atau permusuhan,” tuturnya.

Sementara itu, Rudiantara mengatakan Kominfo juga berencana mengadakan forum diskusi serupa dengan pemuka keyakinan lainnya.

"Saya rencanakan begitu. Saya sudah komunikasi dengan (pemuka) agama-agama lain. Kita prioritaskan Islam karena dari Januari, saya sudah komunikasi dengan beliau (Kyai Ma'ruf) lebih dulu," jelasnya.