Ingin Mulai Ganti Puasa? Simak Hari-hari Umat Islam Dilarang Puasa

Ilustrasi puasa.
Sumber :
  • pixabay

VIVA Edukasi – Umat muslim di seluruh dunia baru saja melewati hari kemenangan yaitu Idul Fitri, yang menandakan bahwa bulan Ramadhan telah berakhir, dan kini di kalender Islam telah memasuki waktu di bulan Syawal.

Saat melaksanakan puasa di bulan lalu, tak sedikit orang-orang yang batal melaksanakan puasa karena berbagai alasan, seperti wanita yang mengalami masa “merah” atau menstruasi yang memang tak diperbolehkan untuk berpuasa Ramadhan.

Nah, karena hal tersebut, maka umat muslim pun kini mulai mengganti puasa yang sempat ia tinggalkan atau batalkan. Tentu di hari-hari biasa, umat muslim dipersilakan untuk berpuasa, namun ada beberapa hari yang ternyata dilarang.

Berikut hari-hari yang dilarang untuk berpuasa:

Puasa di Hari Raya Idul Fitri

Ilustrasi salaman lebaran (Foto/Pixabay)

Photo :
  • U-Report

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat Islam di dunia setelah sebulan lamanya menjalankan puasa Ramadhan. Maka dari itu, puasa saat Idul Fitri dilarang oleh Allah. Bahkan, seseorang yang berniat puasa di Hari Raya Idul Fitri, maka puasa yang ia jalankan hukumnya menjadi haram. Dari Umar bin Khathab ra, ia berkata:

"Sesungguhnya Rasulallah SAW melarang berpuasa di kedua hari raya. Pada hari raya Idul Fitri kamu berbuka puasamu dan pada hari raya Idul Adha kamu makan daging kurbanmu." (HR Bukhari Muslim)

Puasa di Hari Raya Idul Adha

Sama seperti Idul Fitri, di Idul Adha umat islam juga dilarang untuk berpuasa.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah setiap tahun. Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata, "Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini dua hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lain kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian." (HR Bukhari)

Puasa di Hari Jumat

Hari Jumat merupakan hari yang baik. Puasa di hari Jumat juga sebenarnya diperbolehkan. Namun hanya puasa-puasa tertentu saja yang boleh dilaksanakan saat hari Jumat seperti puasa wajib bulan Ramadhan, puasa qodho', puasa untuk membayar kafaroh atau tebusan serta ganti sebab tidak mendapat hadyu tamttu.

Selain itu juga diperbolehkan apabila bertepatan dengan puasa Daud dan juga bertepatan dengan puasa sunah lain seperti puasa Asyura, puasa Syawal, serta puasa Arafah.

Puasa di Hari Sabtu

Rasulullah melarang umatnya untuk berpuasa pada Sabtu, kecuali jika sedang melaksanakan puasa wajib seperti puasa di bulan Ramadhan. Dari Abdullah bin Busr dari saudarinya yang bernama as-Shamma' bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian berpuasa hari Sabtu, kecuali untuk puasa yang Allah wajibkan. Jika kalian tidak memilliki makanan apapun selain kulit anggur atau batang kayu, hendaknya dia mengunyahnya." (HR Turmudzi 744, Abu Daud 2421, Ibnu Majah 1726, dan dishahihkan al-Albani)

Puasa Hari Tasyrik

Ilustrasi makanan/ buka puasa/ batalkan puasa.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Hari tasyrik jatuh dalam tiga hari berturut-turut sesudah hari raya Idul Adha yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijah. Dari riwayat Abu Hurairah ra, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan sesuatu, yaitu, "Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah."

Puasa Hari Syak

Hari Syak merupakan tanggal 30 Syaban dan apabila ragu sebab awal bulan Ramadhan yang belum terlihat hilalnya, maka ketidakjelasan itulah yang dinamakan dengan syak dan menurut syar’i umat muslim merupakan hari larangan untuk berpuasa. 

Berpuasa pada hari tersebut diperbolehkan apabila untuk meng-qodho puasa Ramadhan dan juga bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti puasa Senin Kamis dan juga puasa Daud. Rasulullah saw dari Abu Hurairah ra: "Jika bulan syaban telah menengah (telah lewat dari tanggal 15) maka tidak ada puasa sampai datangnya Ramadhan." (HR Shahih Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Puasa Saat Haid/Nifas

Untuk puasa berikut ini memang dikhususkan untuk para wanita atau muslimah. Sama seperti melaksanakan sholat, wanita yang tengah dalam masa haid atau nifas sangat dilarang untuk berpuasa, bahkan hukum dari wanita yang menjalankan puasa pada saat sedang haid atau nifas adalah dosa.