Pencipta Mobil Listrik Dipusingkan Masalah Baterai

Tesla model S
Sumber :
  • autoguide.com

VIVAnews - Meski mobil listrik buatannya laris manis di pasaran, Elon Musk kini tengah dipusingkan dengan masalah baterai.

Dilansir dari situs Caranddriver, CEO Tesla Motor itu tidak ingin terlalu bergantung kepada ilmuwan untuk menemukan teknologi baru dalam bidang penyimpanan listrik. Ia lebih memilih untuk membangun pabrik baterai sendiri dimana ia bisa terlibat langsung dalam riset pengembangannya (Elon Musk memiliki gelar sarjana dalam bidang ekonomi dan fisika).

Musk ingin biaya untuk membuat baterai dapat ditekan serendah mungkin agar masyarakat mau beralih dari mobil bermesin konvensial ke mobil listrik. Saat ini harga mobil Tesla Model S paling murah yaitu sekitar Rp860 juta. Meski dikurangi insentif khusus untuk mobil listrik sebesar US$7.500 atau sekitar Rp90 juta, calon pembeli masih harus membayar Rp770 juta untuk bisa mengendarainya.

Sejauh ini baterai untuk mobil Tesla masih diimpor dari Jepang. Biaya kirim dan mahalnya biaya listrik di Jepang menjadi beban buat Musk. Saat ini biaya baterai mencakup 70 hingga 80 persen dari biaya produksi mobil.

Target Musk adalah menurunkan harga baterai sebesar 30 persen. Untuk melakukan ini ia mengajak Panasonic selaku penyedia baterai untuk mobil Tesla membangun pabrik yang dinamakan Gigafactory. Disebut demikian karena pabrik yang berlokasi di gurun Nevada, AS, itu akan menempati lahan seluas kurang lebih 90 hektare.

Di pabrik ini Panasonic tidak hanya memproduksi baterai akan tetapi juga melakukan riset bersama tim Tesla untuk menemukan solusi baru media penyimpanan listrik yang lebih murah dan tahan lama.

Baca juga: