Pecinta Fesyen Masih Gemar Belanja di Toko

Ilustrasi belanja.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Perkembangan industri fesyen di Tanah Air kian berkembang, khususnya pakaian muslim. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi kiblat fesyen muslim dunia.

Tak dimungkiri, penjualan fesyen muslim pun kian meningkat. Salah satu metode yang diterapkan untuk penjualannya, yaitu secara online.

"SUQMA menerapkan penjualan secara online, karena generasi milenial memang online minded. Jadi, mereka akan membeli berdasarkan apa yang dilihatnya di media sosial," ujar Founder & Executive Director SUQMA, Riel Tasmaya di kantornya, Jakarta, Selasa 30 juli 2019.

Tetapi, Riel menegaskan bahwa penjualan secara offline atau di toko tetap menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Hal ini, karena banyak konsumen yang menginginkan untuk melihat secara langsung barangnya sebelum membeli.

"Tipikal pelanggan industri fesyen muslim masih offline minded banget. Mereka ingin lihat barang dan size-nya, baru merasa familiar. Tapi di sisi lain, penjualan online tetap dibutuhkan, agar customer tetap familiar dengan sebuah produk," kata dia.

Untuk itu, Riel mengatakan bahwa penjualan offline dan online pun harus berjalan beriringan. Ini yang kemudian diterapkan oleh brand SUQMA untuk mempermudah penjualannya pada pelaku fesyen muslim.

"Jadi di toko offline, customer tetap bisa melihat barang aslinya. Lalu misalkan tidak ada size-nya, bisa pilih online di toko lalu transaksi di tempat, dan saat sampai di rumah barang sudah ada. Jadi, enggak ribet lagi nenteng barang belanjaan," ucapnya.