5 Cara Melatih Otak Biar Enggak Lemot

Gambar otak pria dan wanita.
Sumber :
  • driatamaenterprise-indonesia.com

VIVA – Ada satu aspek kesehatan yang sering diabaikan oleh kebanyakan orang, yaitu kesehatan otak. Sebelum merasa yakin bahwa kinerja otak Anda baik-baik saja, setidaknya Anda perlu memastikan tidak mengalami situasi misalnya seperti ini:

"Hmmm.. itu siapa ya namanya? Eh, kalau wajahnya ingat."
"Anu.. Istilahnya apa, ya? Duh, kemarin ingat kok sekarang lupa."

Sudah setengah mati mengingat, tapi hasilnya tetap nihil. Seakan-akan folder memori yang ada dalam otak ini begitu dalam dan rumit, sehingga gagal memproses data.

Bicara soal kesehatan otak, salah satu yang bisa kita lakukan untuk menjaga kinerjanya agar mampu belajar lebih cepat dan mengingat lebih banyak adalah memberinya latihan. Lifehack merumuskan beberapa latihan otak, di antaranya berikut ini:
 
1. Latihan mengingat peristiwa
Twyla Tharp, koreografer terkenal berbasis New York, mencoba untuk melatih otaknya dengan mengingat dua belas hingga empat belas koreksi gerakan yang ingin ia diskusikan dengan penari lainnya, tanpa menuliskannya dalam daftar.

Praktik mengingat ini cukup menantang, karena umumnya tidak mudah. Dalam buku The Creative Habit disebutkan bahwa kebanyakan orang tidak dapat mengingat lebih dari tiga poin.

Praktik mengingat peristiwa ini bisa mendukung kebugaran otak. Ia melibatkan semua tingkat mekanisme otak, yaitu menerima, mengingat, dan berpikir.

Kita tidak harus seperti Tharp yang mengingat-ingat tahap menari. Praktik mengingat peristiwa ini bisa dilakukan, dengan misalnya memberikan umpan balik pada presentasi, atau teman-teman Anda mungkin bertanya hal menarik apa yang Anda lihat di museum. Ini adalah peluang bagus untuk melatih otak dengan meregangkan otot ingatan.

2. Respons dan pengulangan
Selain praktik mengingat peristiwa, pengulangan juga sangat membantu Anda mengingat apa yang baru saja Anda lihat.

Misalnya, baru bertemu dengan orang baru. "Hai, namaku David," katanya memperkenalkan diri.

Anda jangan hanya menanggapi "Hai" atau "Senang bertemu denganmu". Tapi ucapkan lebih dengan mengulang namanya, "Senang bertemu denganmu, David."

3. Lakukan sesuatu yang berbeda berulang kali
Dengan benar-benar melakukan sesuatu yang baru secara berulang-ulang, otak Anda menyalurkan jalur baru yang membantu melakukan hal baru ini dengan lebih baik dan lebih cepat.

Coba ingat-ingat, dulu ketika berumur tiga tahun, kita pasti cukup kuat untuk memegang sendok dengan baik. Tapi ketika menggunakan sendok itu untuk makan, pertama-tama pasti nasi yang kita ciduk akan berantakan. Seiring waktu, kita jadi mahir menggunakan sendok itu tanpa membuat makanan berserakan.

Dalam latihan itu ada mekanisme menumbuhkan jalur saraf yang lebih banyak dan lebih baik yang akan membantu kita mahir dan terbiasa. Dan kuncinya adalah pengulangan.

4. Pelajari sesuatu yang baru
Semakin banyak Anda menggunakan otak, semakin baik kinerjanya. Misalnya dengan belajar bahasa baru. Kegiatan ini memaparkan otak Anda pada cara berpikir yang berbeda, dan cara mengekspresikan diri yang berbeda.

Anda bahkan bisa mengambil langkah lebih jauh, misalnya belajar menari. Studi menunjukkan bahwa belajar menari membantu lansia terhindar dari Alzheimer.

5. Ayo bergerak!
Ya memang, olahraga tidak hanya bekerja untuk tubuh, tapi juga meningkatkan kebugaran otak Anda. Bahkan berlatih sebentar selama 20 menit memfasilitasi pemrosesan informasi dan fungsi-fungsi memori.

Tetapi bukan hanya itu saja, olahraga benar-benar membantu otak Anda membuat koneksi saraf baru lebih cepat. Anda akan belajar lebih cepat, tingkat kewaspadaan meningkat, dan Anda mendapatkan semuanya dengan menggerakkan tubuh. Mudah, bukan?