Perbedaan Stres Baik dan Buruk yang Bikin Hidup Sukses atau Terpuruk

Ilustrasi orang yang mengalami stres baik dan stres buruk
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Bicara tentang stres, seringkali kita hanya memikirkan semua implikasi negatif yang diakibatkannya. Namun, stres tidak semuanya buruk, lho.

Ada stres baik, yang membawa makna bagi hidup kita. Coba bayangkan, misalnya hidup tanpa mengalami tekanan apapun, tentu terasa datar dan membosankan.

Salah satu penyebab stres adalah pekerjaan. Pikiran, tubuh dan kehidupan kita secara umum dirancang untuk melakukan beberapa tingkat pekerjaan atau kegiatan untuk memberikan makna dan meraih tujuan. Demikian seperti ditulis Lou Macabasco, akuntan publik bersertifikat dan founder MPM Consulting Services di laman Lifehack.

Lantas, bagaimana membedakan antara stres yang baik (stres positif) dan stres yang buruk (stres negatif)?

Stres positif, juga disebut sebagai eustress, sering dirasakan ketika kita dihadapkan dengan situasi yang menantang dan mampu kita tangani. Tantangan ini kadang memberi kita rasa tanggung jawab, gairah, dan kegembiraan.

Contoh eustress, yang juga disebut sebagai stres sehat, misalnya ketika kita mengerjakan proyek baru, mendapat promosi jabatan, atau saat berhadapan dengan kompetisi. Stres di area ini justru menghadirkan motivasi, antusiasme untuk menang dan berhasil.

Stres buruk (negatif)

Tak dimungkiri stres negatif adalah yang paling populer melanda banyak orang. Stres ini menyebabkan implikasi seperti kecemasan, kelelahan, depresi, ketidakbahagiaan, dan penyakit mental lainnya.

Contoh stres buruk adalah ketika kita mengerjakan banyak proyek dan tanggung jawab melampaui batas kemampuan. Atau ketika kita tidak lagi memiliki waktu untuk bersantai dan bahkan cukup tidur.

Stres buruk juga bisa hadir ketika kita tidak memiliki hubungan baik dengan orang-orang di lingkungan sekitar.

Tak jarang, orang-orang yang mengalami stres buruk kemudian mengalami sakit secara emosional, mental dan fisik.

Ciri orang yang mengalami stres buruk biasanya selalu mengeluh tentang kehidupan. Mereka merasa seolah menjadi yang paling sengsara. Harga dirinya rendah, sehingga sulit untuk berprestasi.

Stres buruk juga merupakan pembunuh sadis terhadap potensi kesuksesan seseorang. Seseorang yang mengalami stres buruk, diharapkan dapat menolong diri mereka sendiri, atau segera mencari bantuan orang lain.