Instalasi Seniman Yogyakarta di Art Jakarta 2018 Curi Perhatian

Art Jakarta 2018
Sumber :
  • VIVA/ Maria Margaretha Delviera

VIVA – Art Jakarta 2018 kembali digelar, 2-5 Agustus 2018 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. Art fare yang digelar untuk ke- 10 kali tersebut memamerkan 1.000 karya seni lebih dari 300 seniman lokal dan internasional.

Pada hari pertama pembukaan, instalasi seni Eddy Susanto, seniman asal Yogyakarta banyak mencuri perhatian tamu undangan yang hadir. Karya seni yang diberi nama “The Irony of Ruralism” tersebut berisi pesan mengenai kehidupan orang kota yang pindah ke desa.

“Mereka beli tanah dan rumah enggak ditinggali atau enggak pernah keluar rumah. Ruralisme postif tapi kok sepertinya negatif, di kampung enggak hanya tinggal tapi kita juga bermasyarakat,” ungkap Eddy saat dijumpai di Art Jakarta 2018 pada Kamis 2 Agustus 2018.

Instalasi “The Irony of Ruralism” terdiri dari 9 panel kanvas bergambar rumah Joglo yang dilukis menggunakan cat arcylic. Bila dipandang dari dekat, sketsa rumah Joglo terbentuk dari tulisan dalam bahasa Jawa yang bercerita tentang sejarah penduduk Jawa.

“Saya menggunakan teks itu ingin mengajak orang Jawa, kalian ingat nenek moyang kalian. Seberapa pun benturan yang datang dari luar mereka tetap orang Jawa jadi jangan apa-apa dijual (rumah Joglo),” ujarnya.

Instalasi seni yang dikerjakan selama satu tahun tersebut dibuat berdimensi dengan adanya gerbang rumah dan daun kering. Pengunjung banyak yang berfoto di tengah-tengah instalasi tersebut karena seolah berada di pekarangan rumah.

“The Irony of Ruralism” merupakan satu dari sepuluh instalasi seni yang ditampilkan dalam rangka memperingati 10 tahun digelarnya Art Jakarta 2018.