Momen Luar Biasa Hari Sumpah Pemuda dari Balik Jeruji Lapas Anak

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapas anak pria Tanggerang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA – Jika banyak anak merayakan Hari Sumpah Pemuda dengan penuh suka cita, tidak demikian dengan para penghuni Lapas anak. Stigma negatif kerap kali menghantui mereka.

Mereka kerap dianggap tak memiliki masa depan. Sehingga sulit untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan ketika keluar dari Lapas. Di sisi lain, pendidikan serta pekerjaan tak terbatas pada hal-hal berbau formal. Ada bidang yang mana pengalaman dan ketekunan adalah kunci, sehingga akhirnya bisa dijadikan sebagai mata pencaharian di masa depan, seperti seni dan aktivitas jalanan.

Terdorong dengan kondisi tersebut, Founder Urban Inc tergerak untuk memberdayakan para penghuni Lapas anak pria di Tangerang pada beberapa waktu lalu. Lewat inisiatif bernama Akar Jeruji, ia mencoba mengembangkan minat bakat penghuni Lapas pada bidang aktivitas seperti breakdance, ilustrasi hingga belajar menjadi DJ. Semua ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda

“Acara ini memberi harapan dan inspirasi kepada anak-anak untuk ikut berkontribusi pada masyarakat ketika sudah keluar dari Lapas,” katanya.

Dalam sesi mentoring, Garduhouse berbagi tentang teknik serta membuat grafiti bersama dengan penghuni Lapas anak. Menurut Budi, perwakilan dari Garduhouse, ia cukup terkesan melihat anak-anak di tempat tersebut sudah mengetahui grafiti serta menguasai teknik seni jalanan tersebut.

Sementara gambar yang dibuat bersama bertuliskan “Never Give Up”. Tulisan yang dibuat dengan perasaan senang itu diharapkan membuat mereka tetap kuat dan semangat ke depan.

“Akar Jeruji mungkin salah satu cara untuk kami berbagi pengetahuan tentang grafiti terlebih kegiatan nya positif dan menarik,” ujar Budi.

Baca juga yuk: 4 Tokoh Dayak di Kekuasaan, dari Intelijen Hingga Ulama

Dalam sesi lainnya, Mohan Hazian Thanksinsomnia dan Fiyan Shining Bright berbagi ke anak-anak tentang praktik sablon. Praktik ini dinilai penting, karena bisa memberikan bekal kelak ketika keluar dari Lapas. Selain itu, industri clothing line yang memiliki tren positif dapat menjadi peluang mata pencaharian anak-anak muda ini setelah keluar dari lapas.

“Buat gue dan mas Fiyan, ini movement yang luar biasa dan jadi pengalaman yang sungguh tak dapat kami lupakan sepanjang perjalanan hidup kami,” kata Mohan.