Kagum Kegigihan Gadis Palestina, Bule Ini Jadi Mualaf

Mualaf bernama Ted
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Bule asal Amerika Serikat begitu terkesima ketika mengetahui soal agama Islam dalam hidupnya. Meski perjalanan berliku untuk akhirnya meyakini Islam, Ted yang mendapat sebuah mimpi akhirnya benar-benar percaya dan memutuskan menjadi mualaf. Bagaimana kisahnya?

"Karena jika Anda percaya bahwa islam adalah kebenaran, yang Anda butuhkan untuk pindah agama dan bersaksi mengenai iman iti cukup yakini hanya ada satu tuhan yang layak disembah dan nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Itu dan saya mengatakannya sebelum saya tidur malam. Saat itu saya benar-benar merasa seperti ini adalah agama saya," ujar Ted, dalam kanal Youtube Renung Kalbu.

Kisah Ted masuk Islam dan jadi mualaf ini cukup panjang. Ted hidup di kota kecil Bayfield Wisconsin, Amerika serikat dengan latar belakang keluarganya beragama katolik. Ted tahu soal Islam dari berita mengenai kasus 9/11. Ted lantas mencaritahu karena ingin lebih mengenal agama tersebut.

Mualaf bernama Ted

Photo :
  • Tangkapan layar

"Sampai 9/11 terjadi dan saya berusia sekitar 14 tahun di waktu itu dan itu benar-benar membangunkan saya, saya mengalami fase menjadi hiper nasionalis selama beberapa bulan sampai beberapa anggota keluarga saya menelepon saya dan memberi saya buku yang berbeda tentang dunia, tentang kebijakan luar negeri Amerika dan sebagainya. Tetapi di situlah saya menemukan bahwa ada dunia yang lebih luas di luar sana," bebernya.

Di usianya yang mulai beranjak dewasa, ketika Ted mencapai usia 16 tahun, ia mulai terlibat politik. Ia mulai tertarik mengenai konflik Israel-Palestina. Diakui Ted, ia tak benar-benar memahami konflik yang ada namun hati Ted mempertanyakan kegigihan warga Palestina dalam melindungi diri.

 "Saya tidak mengerti mengapa orang Palestina tidak mau menyerah. Itu hanya aneh bagi saya untuk melihat penduduk yang dipukuli ini menahan begitu banyak penindasan untuk waktu yang lama. Alasan saya mengangkatnya adalah bahwa ketika saya sedang belajar tentang palestina di israel dan tentang israelis saya menemukan gambar seorang wanita Palestina berhijab, dia mengenakan jilbab, syal. Tetapi hal yang menarik tentang gambar itu adalah dia mengangkat sebuah buku. Itu adalah buku arab, guru saya menyebut buku muslim ini adalah quran," katanya.

Membaca Alquran

Photo :
  • vstory

Ketika melihat Quran, Ted merasakan sesuatu di gambaran itu. Menurut Ted, sesuatu yang luar biasa pasti tersimpan di dalam Quran sehingga mampu menguatkan gadis Palestina itu. Hal itu membuat Ted pergi ke luar kota untuk membaca salinan Quran.

Namun, karena Quran menjadi buku dianggap tabu di kotanya sehingga dia pergi diam-diam dan menyembunyikan Quran di balik jaketnya. Sayangnya, karena terjemahan yang kurang baik ia sulit memahami.

"Jadi ini adalah pertama kalinya saya melihatnya. Ada sesuatu yang indah untuk dilihat semua orang yang berbeda dari latar belakang yang berbeda dalam menyembah tuhan dan itu adalah sesuatu yang mengejutkan saya. Jadi minat saya pada islam masih ada meskipun saya tidak benar-benar tahu bagaimana cara belajar agama Islam," tuturnya.

Mualaf bernama Ted

Photo :
  • Tangkapan Layar

Tak berhenti di situ, saat memasuki bangku SMA, Ted juga belajar sejarah Malcom x yang merupakan seorang muslim. Saat itu Ted masih tertarik dengan islam namun belum yakin dan berakhir dengan mimpinya di awal dan akhir dunia bertemu pria berpakaian gamis dan berjanggut putih.

"Saya memimpikan akhir dunia dan bukan kekacauan yang kita tahu akan terjadi. Tetapi sebenarnya ini saat hening sebelum awal dan akhir dunia. Kita semua berkumpul di sekitar, kami hanya duduk dan berbaris di sekitar kaabah di sekitar rumah hitam di mekkah, rumah yang dibuat oleh rumah yang dibangun oleh Nabi Ibraham dan putranya Nabi Ismail.

"Saya berkata, saya damai bersama mereka berdua. Kami duduk di sana. Sekelompok dari kami saat itu melihat pria yang satu ini, dia mengenakan pakaian khas saudi. Pada saat itu saya tidak benar-benar tahu tentang itu, saya hanya ingat itu syal dan dia memiliki janggut putih panjang. Saya hanya ingat dia menjelaskan kepada kita semua dia telah menjelaskan kepada kita semua tentang apa yang perlu kita lakukan dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi itu adalah sesuatu yang saya tidak pernah lupa sampai hari ini," bebernya.

Hingga akhirnya Ted keluar dari kotanya untuk kuliah. Di situlah dia semakin mempelajari islam dan membaca terjemahan Quran yang mudah dipahami. Ted membaca bahwa dalam Islam tak pernah ada konsep trinitas dan dijelaskan, Tuhan hanya satu yaitu Allah SWT. Di Quran pula, terdapat penjelasan rinci mengenai alasan diciptakan berpasangan yang membuat Ted makin meyakini Islam.

"Prinsip utama islam yang benar-benar mengejutkan saya adalah keesaan Tuhan, yang tuhan tidak dibagi menjadi tiga, tidak ada trinitas dalam islam tidak ada kebingungan tentang siapa penciptanya. Dia tidak punya anak, dia bisa menciptakan anak, dia bisa menciptakan alasan laki-laki dibentuk. Dia menciptakan nabi Isa SAW tanpa ayah," imbuhnya

"Jadi maksud saya hal-hal semacam ini bersifat ajaib dan itu mungkin bagi Tuhan dan itu tidak menghilangkannya siapa dia dan dia tidak harus masuk ke dalam tubuh manusia untuk membuat hal-hal semacam ini terjadi. Dia hanya mengatakan Terjadilah dan itu juga hal yang sangat menarik bagi saya bahwa hal yang benar-benar membuat saya tertarik pada islam adalah kesempurnaan Tuhan," beber Ted.

Ilustrasi seorang Muslim sedang berdoa

Photo :
  • U-Report

Ted mulai belajar tentang bagaimana menjadi seorang muslim melalui media online. Meski ada terbesit ketakutan, namun hatinya menguatkan iman dan percaya bahwa Allah SWT yang patut disembah. Ia pun bersaksi di malam hari bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan-NYA. Dan akhirnya Ted bersyahadat masuk Islam

"Di hari berikutnya, saya dapat bertemu beberapa saudara, mereka kebanyakan siswa internasional dari somalia dan beberapa dari pakistan. Saudara dari pakistan adalah satu yang memberi saya syahadat, saya bersaksi dengan bersyahadat dan dia menyaksikannya bersama dengan seluruh kelompok orang lain dan ya itulah bagaimana saya menjadi muslim. Dan sejak itu berkah alhamdulillah alhamdulillah saya sudah mendapat arah dalam hidup saya," katanya.