Bahaya Stunting Sebabkan Kognitif Anak Tak Berkembang

Ilustrasi anak-anak.
Sumber :
  • pixabay/Kadie

VIVA – Menjaga tumbuh kembang anak di usia sebelum mencapai 2 tahun merupakan hal yang krusial. Banyak faktor yang berperan terhadap masa tumbuh kembang anak yang perlu diketahui para orangtua.

Masalah saat tumbuh kembang anak biasanya mencakup kekurangan nutrisi yang berdampak pada stunting. Tak sedikit orangtua yang kebingungan meraih peluang anak yang mengalami stunting untuk dapat mengejar ketertinggalan perkembangannya.

"Kita harus fokus pada remaja, calon ibu, ibu hamil dan anak hingga ia berusia dua tahun, karena fase tersebut merupakan masa emas perkembangan otak anak," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Kirana Pritasari, MQIH, dikutip dari rilis kemenkes RI, Kamis 5 Juli 2018.

Berbicara tumbuh kembang anak, bukan hanya berbicara menambah berat dan tinggi badan anak saja. Faktor pola pengasuhan, lingkungan dan stimulasi juga memengaruhi pencapaiannya.

"Tinggi badan itu hanya salah satu. Yang lebih utama adalah kognitif, hal ini menjadi risiko yang paling berat untuk stunting, kalau terlambat, itu yang berbahaya," ungkapnya.

Menurutnya, penampilan secara tinggi badan bisa diperbaiki dengan banyak cara. Namun, tidak sama halnya saat perkembangan otak anak tak lagi mampu berkembang.

"Kalau tinggi badan, itu hanya performance (penampilan). Sementara kalau kognitif, ini menyangkut daya saing dengan global, ini yang dikaitkan dengan produktifitas, pembangunan dan ekonomi negara," ujarnya.