23 Anak di Kampung Asei Besar Papua Ditemukan Menderita Stunting

Ilustrasi stunting
Sumber :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

PAPUA – Sebanyak 23 orang anak di Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua ditemukan menderita stunting

2 Juta Hektare Lahan di Merauke Bakal Jadi Kebun Tebu, Bahlil: Masa Impor Gula Terus

Puluhan anak-anak yang mengalami stunting ini ditemukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura pada saat melakukan monitoring.

Kepala Kampung Asei Besar, Antoneta Ohee mengatakan, angka stunting di wilayah Kampung Asei Besar itu terbilang tinggi lantaran ada 23 anak balita dan bayi yang mengalami stunting. 

Asyik Pesta Miras dan Ganja, 5 Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi

“Ke 23 anak penderita stunting didominasi anak-anak. Ya mungkin penyebabnya karena kurang perhatian dari orang tuanya sehingga stunting di Kampung Asei Besar buruk atau tinggi,” ujar Kepala Kampung Asei Besar, Antoneta Ohee, saat mengikuti acara penetapan Kampung Yoboi dan Kampung Asei Besar sebagai Kampung Ramah Perempuan dan Perduli Anak di Sentani, Senin, 21 Agustus 2023.

Antoneta Ohee menuturkan, saat ini pihaknya di kampung Asei Besar fokus dalam penanganan stunting karena ini merupakan bagian yang sangat penting dalam program di Kampung Asei Besar.

Harga Gula Meroket, Ini Kata Kadis Perindag ESDM Sumut

“Ketika saya di pilih jadi kepala kampung, ini tentu jadi pekerjaan utama saya karena pada saat saya dipanggil Dinas Kesehatan dan saya berupaya untuk mengatasi stunting tersebut dengan melakukan pelatihan-pelatihan bersama puskesmas,”jelasnya.

Selain itu, kami juga mengerjakan beberapa program di Kampung Asei Besar yaitu kelas Posyandu bagi ibu hamil, anak bayi, balita, dan Posyandu remaja. Dimana melalui Posyandu remaja ini kami memperhatikan kesehatanya agar mereka terjaga dengan menyiapkan beberapa kader sperti kader malaria.

“Anak-anak di kampung ini juga kami perhatikan pendidikannya dengan memberikan beasiswa supaya mereka bisa dapat hak sekolah. Kami pun juga berikan makanan tambahan dengan dana kampung,”pungkasnya.

Dia menjelaskan, anak-anak yang mengalami stunting itu diduga kuat karena kurangnya perhatian dari orang tua atau asupan gizi. Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya menekan angka stunting dengan cara berkoordinasi dengan pengurus puskesmas, termasuk petugas kesehatan hingga dengan pustu-pustu yang selama ini bekerja sama dengan kampung.

“Iya, kita akan berupaya itu semaksimal mungkin atasi . Kita akan berkoordinasi kepada kesehatan untuk mengatasi  stunting,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya