JAKARTA – Minum kopi menjadi gaya hidup yang sangat melekat pada masyarakat di era modern ini. Terutama anak-anak muda dan para pekerja yang harus memulai aktivitas sejak pagi hari. Kandungan kafein di dalam kopi memang memberikan banyak manfaat bagi tubuh seperti meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, hingga membuat tubuh terasa lebih berenergi.
Akan tetapi, kandungan kafein tersebut juga dapat memicu rasa kecanduan, sehingga seseorang tidak bisa lepas dari kopi dan merasa harus meminumnya setiap hari. Scroll lebih lanjut ya.
Menurut Dokter Zaidul Akbar, kandungan kafein tersebut bisa menimbulkan rasa kecanduan seperti halnya obat-obatan terlarang namun dalam kadar yang berbeda.
"Ada leveling-nya itu, yang paling puncak kan yang opioid, ganja, morfin, itu kan ngga boleh. Secara hukum kan ngga boleh. Turun lagi yang versi moderatenya seperti kafein dan nikotin," terang Zaidul Akbar, melansir YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Selasa 22 Agustus 2023.
Selain ganja dan kafein, Zaidul Akbar juga menyebutkan ada satu bahan makanan yang membuat seseorang bisa merasa kecanduan yakni gula. Rasa manis dalam gula disebut berdampak lebih dahsyat daripada kokain.
"Ini sebenarnya jauh lebih menggila dari kafein yaitu gula pasir. Yang pernah saya baca kecanduannya dia itu 20 kali lipat dari pada kokain," terangnya.
Minum kopi saat sarapan
- Eat This
Kecanduan minum kopi sebenarnya masih bisa diatasi tanpa perlu penanganan khusus secara medis seperti halnya kecanduan pada narkoba. Akan tetapi, Zaidul Akbar menegaskan perlu niat dan pola pikir yang kuat untuk melawan keinginan minum kopi itu.
"Pertanyaannya bagaimana cara kita mengatasi itu? Dilawan. Ngga ada cara kecuali dilawan," ujarnya.
Salah satu cara untuk melawan keinginan tersebut adalah disertai dengan zikir dan memperbanyak amal soleh. Sebab, amal kebaikan yang diperbuat itu bisa mencegah manusia dari perbuatan munkar.
Minum kopi
- vstory
Tidak hanya keinginan minum kopi, kekuatan iman seseorang juga dapat mencegahnya dari perbuatan-perbuatan maksiat yang tidak menguntungkan.
"Maksud saya, iman itu lah yang akan mengendalikan kita. Jadi bagaimana caranya ya kita paksain diri kita untuk ketika kita menginginkan sesuatu, misalnya antum lagi pengen banget makan rujak habis ini, jangan diturutin. Biarkan sampai keinginan itu hilang atau memudar baru antum makan," jelasnya.
Dokter Zaidul Akbar mengatakan bahwa seseorang harus bisa melawan hawa nafsunya sendiri agar tidak selalu dikendalikan olehnya. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola pikir yang lebih ikhlas apabila tidak bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
"Di otak kita itu selalu disematkan pikiran kalau ngga ada ngga apa-apa. Misalnya saya minum kopi kalau ngga ada gimana? Ya minum teh. Kalau ngga ada gimana? Minum air putih. Kalau ngga ada air putih ya puasa aja," kata Zaidul Akbar.
