Kenapa Bayi Bisa Gagal Tumbuh?

ilustrasi bayi.
Sumber :
  • Pixabay/woodypino

VIVA – Tak bisa dibantah, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Idealnya, bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun, ada kalanya pemberian ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Tanda bahwa ASI tidak lagi cukup, bayi akan mengalami failure to thrive (FTT) atau weight faltering. Dalam bahasa Indonesia, ini sering disebut sebagai gagal tumbuh. Namun istilah yang lebih tepat yakni kenaikan berat badan yang tidak sesuai dari yang seharusnya. 

Untuk lebih memahami tentang gagal tumbuh, apa penyebab dan cara mencegahnya, berikut penjelasan Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik dari FKUI/RSCM, dalam diskusi yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu lalu.
 
Tanda awal gagal tumbuh

Anda sudah harus waspada ketika berat badan bayi turun atau tidak bertambah. Kejadian ini, menurut dr. Damayanti, paling sering terjadi di usia 3 bulan, saat bayi masih mendapat ASI.

Secara kasat mata, anak yang mengalami weight faltering tidak tampak berbeda. Pun dengan anak stunting, ia tidak terlihat kurus atau peyot, hanya pendek saja. Ini cuma bisa diketahui dengan mengamati grafik pertumbuhan. Inilah pentingnya bayi ditimbang di Posyandu setiap bulan.

BACA SELENGKAPNYA