Kemenkes Rilis 5 Negara Tertinggi Positif COVID-19 yang Dikunjungi WNI
- WHO
VIVA – Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan mengungkapkan sebanyak 4,5 persen WNI pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi COVID-19 dari jumlah total kedatangan 36.722 orang pada periode 1-30 Agustus 2021
"Kami fokus pada lima asal negara kedatangan pelaku perjalanan yang catatan positif COVID-19 nya tinggi pada saat datang memasuki Indonesia. Kelima negara tersebut, asal kedatangannya dengan catatan hasil positif tinggi setelah sampai Indonesia pada periode tersebut adalah Arab Saudi 15 persen, Malaysia 8 persen, Uni Emirat Arab 3 persen, Korea Selatan 2 persen dan Jepang 2 persen," papar Nadia dalam virtual conference, Jumat 10 September 2021.
Sementara pada periode 1 sampai 6 September ini 2 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif COVID-9 dari jumlah total kedatangan sebanyak 7.179.
Kelima negara dengan catatan positif COVID-19 yang tinggi setelah sampai ke Indonesia adalah Arab Saudi 7 persen, Malaysia 7 persen, Turki 3 persen, Uni Emirat Arab 2 persen dan Singapura 2 persen.
Terkait kasus konfirmasi positif dari para pelaku perjalanan ke luar negeri, kata Nadia pemerintah tetap melakukan pemeriksaan sequencing untuk mengantisipasi masuknya varian baru ke Indonesia, termasuk varian Mu yang saat ini diketahui varian baru.
"Pemerintah juga memantau pelaku perjalanan ke luar negeri seperti WNI yang baru kembali dari Kolombia, Equador ataupun negara-negara yang mengumumkan sudah ada varian ini di negara tersebut," kata Nadia.
Kapasitas Laboratorium untuk Pemeriksaaan
Dijelaskan Nadia, saat ini kapasitas laboratorium pemeriksaan whole genome sequencing yang dimiliki pemerintah mampu mendeteksi sampel varian COVID-19 dalam waktu rata-rata 4 sampai 5 hari.
Sehingga dengan kapasitas tersebut pihaknya bisa mengisolasi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah terkonfirmasi COVID-19 dengan varian tertentu di fasilitas pelayanan kesehatan baik itu di rumah sakit, atau ruang isolasi terpusat.
"Kami dari Kementerian Kesehatan dan sektor terkait lainnya selalu memantau dan melakukan pemeriksaan sequence terhadap kasus-kasus yang masuk ke Indonesia ataupun melalui penularan lokal yang terjadi di negara kita," kata Nadia.
Nadia mengungkapkan, sampai saat ini tidak kurang dari 5.835 sequencing yang telah dilaporkan dan dari hasil pemeriksaan tersebut 2.300 adalah varian delta yang ditemukan di 33 provinsi di Indonesia.
Selain itu pihaknya juga tetap memantau semua varian yang muncul baik itu Variant Of Concern seperti varian alfa, beta, gamma dan delta maupun Variant Of Interest seperti varian Etha, Kappa, Lambda dan lainnya serta varian lokal yang muncul di Indonesia.
Nadia mengungkapkan pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap varian Mu yang saat ini menyebar di 46 negara.
"Kami terus melakukan koordinasi di pintu-pintu masuk dan menyusun berbagai kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya varian yang dikatakan memiliki potensi kebal terhadap vaksin," kata Nadia.
Pemerintah, kata Nadia tentunya berupaya mencegah masuknya varian baru di luar Indonesia melalui kebijakan pengetatan karantina internasional entry dan exit testing serta persyaratan vaksin.
"Kami juga berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbaharui informasi mengenai varian Mu dan varian lainnya yang berpotensi menyebar di Indonesia. Kami sampaikan demi menjaga negara, kami berharap kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam upaya mencegah masuknya melalui pintu masuk negara ini terus berkomitmen untuk memperketat pengawasan dan screening terhadap pelaku perjalanan luar negeri baik WNI dan WNA," ujar Nadia.
Nadia juga menghimbau masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan walaupun pelonggaran aktivitas masyarakat dilakukan, serta menghimbau masyarakat agar segera divaksin sesuai dengan jadwalnya.