Diderita oleh Babe Cabita, Apa Itu Penyakit Anemia Aplastik? Ini Gejala dan Penyebabnya

Anemia Aplastik
Sumber :
  • Centre for Clinical Haematology

VIVA – Komika Babe Cabita dikabarkan mengidap penyakit anemia aplastik dan sempat menghebohkan publik pada Juni 2023 lalu karena kondisinya yang sempat kritis. Sang komika mengidap penyakit tersebut diketahui lantaran sistem imun tubuhnya menyerang bagian sumsum tulang belakang hingga tidak bisa memproduksi sel darah.

Penyakit tersebut yang rupanya membuat berat badan pemilik nama asli Priya Prayogha Pratama Tanjung itu mengalami kenaikan hingga 10 kg. Padahal, Babe Cabita selama dua tahun belakangan ini sedang menerapkan pola hidup sehat seperti menjaga makan dan rajin berolahraga. Lantas, apa itu penyakit anemia aplastik yang diidap sang komika? Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Apa Itu Anemia Aplastik?

Anemia Aplastik

Photo :
  • Centre for Clinical Haematology

Dilansir dari Mayo Clinic, anemia aplastik adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Kondisi ini yang membuat penderitanya merasa lelah dan lebih rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tidak terkendali.

Anemia aplastik juga merupakan kondisi langka dan serius yang dapat berkembang pada segala usia. Ini bisa terjadi secara tiba-tiba, atau bisa terjadi perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu. Tingkat keparahannya pun bisa ringan atau parah.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/Cottonbro

Penyakit anemia aplastik bisa saja tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika ada tanda dan gejalanya dapat meliputi sebagai berikut:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
  • Kulit pucat
  • Infeksi yang sering atau berkepanjangan
  • Memar yang tidak dijelaskan atau mudah terjadi
  • Pendarahan dari hidung dan gusi
  • Pendarahan yang berkepanjangan dari luka
  • Ruam kulit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Demam

Anemia aplastik dapat bersifat sementara, atau bisa menjadi kronis. Ini bisa sangat parah bahkan berakibat fatal.

Penyebab

Tulang sumsum

Photo :
  • Mayo Clinic

Sel induk di sumsum tulang menghasilkan sel darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pada anemia aplastik, sel induk mengalami kerusakan. Akibatnya, sumsum tulang entah menjadi kosong (aplastik) atau berisi sedikit sel darah (hipoplastik).

Penyebab paling umum dari anemia aplastik adalah sistem kekebalan tubuh menyerang sel induk di sumsum tulang. Faktor lain yang dapat melukai sumsum tulang dan mempengaruhi produksi sel darah dapat meliputi sebagai berikut:

1. Pengobatan radiasi dan kemoterapi

Meskipun terapi pengobatan kanker ini membunuh sel kanker, mereka juga dapat merusak sel-sel sehat, termasuk sel induk di sumsum tulang. Anemia aplastik bisa menjadi efek samping sementara dari pengobatan-pengobatan ini.

2. Paparan bahan kimia beracun

Bahan kimia beracun, seperti yang digunakan dalam pestisida dan insektisida, serta benzene, bahan dalam bensin, telah dikaitkan dengan anemia aplastik. Jenis anemia ini mungkin membaik jika kamu menghindari paparan berulang terhadap bahan kimia yang menyebabkan penyakit tersebut.

3. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat, seperti yang digunakan untuk mengobati arthritis rematoid dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan anemia aplastik.

4. Gangguan autoimun

Gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, mungkin melibatkan sel induk di sumsum tulang.

Infeksi virus. Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang dapat berperan dalam perkembangan anemia aplastik. Virus yang telah dikaitkan dengan anemia aplastik termasuk hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, parvovirus B19, dan HIV.

5. Kehamilan

Sistem kekebalan tubuh mungkin menyerang sumsum tulang selama masa kehamilan.

6. Faktor-faktor yang tidak diketahui

Dalam banyak kasus, dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab dari anemia aplastik (anemia aplastik idiopatik).

Hubungan dengan gangguan langka lainnya

Beberapa orang dengan anemia aplastik juga memiliki gangguan langka yang dikenal sebagai paroksismal nokturnal hemoglobinuria, yang menyebabkan sel darah merah pecah terlalu cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia aplastik, atau anemia aplastik dapat berkembang menjadi paroksismal nokturnal hemoglobinuria.

Anemia Fanconi adalah penyakit langka yang diwarisi dan menyebabkan anemia aplastik. Anak-anak yang lahir dengan kondisi ini cenderung lebih kecil dari rata-rata dan memiliki cacat bawaan, seperti anggota tubuh yang tidak berkembang sempurna. Penyakit ini didiagnosis dengan bantuan tes darah.