Kemenkes Catat Lebih dari 60 Ribu Kasus DBD di Indonesia, Pemudik Harus Waspada

Ilustrasi nyamuk.
Sumber :
  • Pexels/icon0.com

TANGERANG – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini akan menyebabkan penderitanya mengalami demam tinggi dan gejala awal seperti flu. Tetapi, ada juga kondisi DBD yang lebih parah yakni dapat menyebabkan penderitanya mengalami pendarahan yang serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, hingga kematian.

Dalam rangka libur Lebaran tahun ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imbauan pada masyarakat terutama yang mudik ke kampung halaman agar tetap menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Langkah paling mendasar untuk terhindar dari nyamuk aedes aegypti penyebab DBD adalah dengan memberantas sarangnya, seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biangnya nyamuk.

"Sekalian lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular Demam Berdarah," kata Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril, melansir laman resmi Kemenkes, Kamis 11 April 2024.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Hal ini sangat disarankan bagi masyarakat yang pulang ke kota-kota dengan angka kasus tertinggi seperti di Kabupaten Tangerang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Lebak, dan Kota Depok. Apalagi, mengingat belakangan ini hujan sering turun di beberapa wilayah di Indonesia hingga menyebabkan banjir, sehingga membersihkan lingkungan sekitar sangat diperlukan.

Hingga pekan ke-14 tahun 2024 atau April ini, Kemenkes mencatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah terjadi di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455. Jumlah ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.

Lima kabupaten/kota dengan kasus demam berdarah tertinggi tahun ini di antaranya Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus.

Sementara itu, kabupaten/kota dengan kematian DBD tertinggi pada 2024, di antaranya Kabupaten Bandung dengan 25 kematian, Kabupaten Jepara 21 kematian, Kabupaten Subang 18 kematian, Kabupaten Kendal 16 kematian, dan Kabupaten Bogor 13 kematian.