Studi: Faktor Genetik Tentukan Aktivitas Seksual

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Para peneliti menemukan bahwa perbedaan DNA mempunyai peran besar dalam menentukan kapan seseorang kehilangan keperawanannya. Tentunya juga ada faktor lain seperti kepercayaan, latar belakang keluarga, namun faktor-faktor biologis juga berperan akan hal itu.

Menurut John Perry, seorang ahli dalam bidang penuaan reproduksi di Cambridge University mengatakan, umur ketika melakukan hubungan seks dipengaruhi faktor keturunan dan 75 persen dipengaruhi pola asuh.

Para peneliti mengidentifikasi gen yang berasal dari DNA 125.000 orang yang berusia 40 hingga 69 tahun. Mereka menemukan bahwa umumnya pria dan wanita melakukan hubungan seks pada umur 18 tahun.

Setelah menemukan 38 kelas gen, mereka juga meneliti 250.000 pria dan wanita dari Islandia dan Amerika Serikat. Penelitian tersebut menemukan gen yang mengendalikan reproduksi biologis, hormon seks, dan usia pubertas.

Dilansir laman Metro, para peneliti menyimpulkan bahwa seseorang yang memiliki gen CADM2 biasanya mulai berhubungan seks di usia muda dan memiliki banyak anak. Sebaliknya, orang dengan gen MSRA akan lebih lama memutuskan untuk berhubungan seks.

Hal ini juga dapat ditentukan melalui warna rambut. Seseorang berambut merah dan kulit yang dipenuhi bintik-bintik akan menunda lebih lama dibandingkan dua gen DNA tersebut.

Selain itu, dalam jurnal penelitian Nature Genetics yang ditulis Davey Smith, epidemiolog klinis dari Bristol University, pubertas dini juga memiliki efek langsung mengenai kapan seseorang berhubungan seks dan memiliki anak.