Mengenal Kerusakan Mata Akibat Diabetes

Eye contact
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Diabetes retinopati, atau diabetic retinopathy merupakan menurunnya kemampuan melihat akibat kerusakan pada retina yang disebabkan komplikasi diabetes, yang berujung pada kebutaan.

"Diabetes retinopati merupakan komplikasi diabetes melitus pada mata, disebabkan karena gula darah yang tinggi tidak terkontrol dalam jangka waktu lama," papar Dokter Subspesialis Retina, Dr. Elvioza, SpM(K), dalam diskusi terbatas Gangguan pada Retina, di Bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 10 Mei 2016

"Yang menjadi faktor risikonya, seperti lamanya menderita diabetes, tingkat keparahan hiperglikemia, atau tingginya kadar gula darah, tekanan darah tinggi, kolesterol atau kadar lemak tinggi," jelas Ketua Vitreoretina Service di JEC ini.

Risiko penderita Diabetes tipe 1, terkena Diabetes retinopati, atau DR juga berbeda-beda, tergantung lamanya seorang penderita terkena diabetes. Misalnya untuk masa lima tahun, kemungkinan DR sebesar 25 persen, dan akan meningkat saat diabetes di derita selama 10 tahun dan lebih dari 15 tahun. 

Sedangkan untuk tipe 2, dengan lama lima tahun lebih, faktor risiko akan bertambah saat seseorang menggunakan insulin, dibanding tidak menggunakan insulin. 

Misalkan saja, menderita Diabetes melitus tipe 2 selama lima tahun lebih, untuk penderita dengan tanpa insulin hanya sebesar 24 persen. Sedangkan pada penderita dengan insulin, akan meningkat menjadi sekitar 40 persen.

"Karena itu, pada penderita diabetes melitus di bawah usia 30 tahun, kemungkinan mata terkena terserang semakin besar, karena jangka waktunya menderita diabetes melitus cukup lama."

"Pengobatannya bisa menggunakan laser, untuk mencegah penyakit progresif. Prosesnya tidak lama, hanya sekitar 15 hingga 30 menit, setelah itu pasien bisa langsung pulang, dan perbedaan akan terasa pada penglihatan."

"Namun, tidak semua dilaser, lihat dulu indikasinya, kalau ada pembengkakan pada pusat penglihatan tidak boleh di laser. Itu disuntik, baru setelahnya bagian tepi di laser,' paparnya.

Ada tiga tingkat diabetes retinopati, yaitu NDPR, atau Non Proliferative Diabetic Retinopathy, yang dibagi lagi menjadi tiga tingkat mild, moderate, dan severe.

Kemudian PDR, atau Proliferative Diabetic Retinopathy, "merupakan kondisi dimana mata hampir buta," tambah Elvioza.

Terakhir adalah DME atau Diabetic Macular Edema, "terjadinya pembengkakan pada pusat penglihatan. Merupakan penyebab menurunnya pusat penglihatan, dan bisa terjadi pada penderita NPDR atau PDR, dengan persentase berbeda." (asp)