Seperti Kulit, Otak juga Bisa Kendur dan Keriput

Tremor biasanya merupakan indikasi terdapatnya gangguan sistem saraf
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA.co.id – Menurut sebuah penelitian, lipatan-lipatan yang ada di seluruh otak akan berubah seiring waktu, menjadi lebih lebih kendur, seiring bertambahnya usia kita.

Kekenduran ini akan terlihat lebih jelas pada mereka yang memiliki penyakit Alzheimer's, demikian dilansir Daily Mail.

Para peneliti percaya bahwa mempelajari lebih dalam mengenai bagaimana mekanisme yang mengendalikan perubahan lipatan dengan usia bisa sangat berguna dalam mendiagnosis penyakit otak dan mengenali demensia.

Bagian luar permukaan otak kita dilapisi oleh sejumlah lipatan yang disebut sulci, yang menambah area permukaan korteks hingga memenuhi tengkorak.

Untuk menemukan keterkaitan antara kerutan ini dan ketegangan pada korteks serebral, tim peneliti dari Newcastle University, mengintip bagian dalam tengkorak dari 1.000 orang untuk memetakan otak mereka.

Mereka kemudian menemukan bahwa seiring menuanya usia seseorang, ketegangan korteks mereka nampak berkurang.

"Salah satu fitur kunci dari otak mamalia adalah alur dan lipatan di permukaannya, seperti kacang kenari, tapi hingga sekarang belum ada yang bisa mengukur lipatan ini secara konsisten," jelas Yujiang Wang, seorang ahli matematika pemodelan penyakit otak di Newcastle University dan pemimpin penelitian.

Wang melanjutkan, dengan memetakan lipatan otak lebih dari 1.000 orang, peneliti menemukan bahwa otak berkerut sesuai dengan hukum universal sederhana. Para peneliti juga menunjukkan bahwa parameter dari hukum ini yang diintepretasikan sebagai ketegangan di dalam korteks, menurun seiring usia.

Seperti elastisitas kulit yang mulai memudar seiring waktu, para peneliti juga menemukan bahwa otak kehilangan kemudaannya.

Para ahli saraf sudah lama mengetahui bahwa korteks, lapisan terluar jaringan otak, terlihat mengerut pada mereka yang memiliki penyakit Alzheimer's. Namun, mereka juga menemukan kalau berkurangnya ketegangan meningkat pada mereka yang memiliki kondisi itu.

"Pada penyakit Alzheimer's, efek diobservasi pada usia lebih awal dan terlihat lebih jelas. Langkah selanjutnya adalah melihat apakah ada cara untuk menggunakan perubahan lipatan ini sebagai indikator awal penyakit," ujar Wang.

Namun, Wang melanjutkan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan di area ini namun temuan ini jelas membuktikan adanya efek Alzheimer's terhadap lipatan otak mirip dengan penuaan prematur dari korteks.

Hasil temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences.