Studi: Musik Mampu Bikin Rasa Cokelat Lebih Nikmat

Cokelat.
Sumber :
  • pixabay/Benkercx

VIVA.co.id – Sejumlah ilmuwan makanan di University of Oxford menemukan kalau mereka bisa mengubah sensasi kelembutan sebatang cokelat hanya dengan memperdengarkan irama berbeda pada orang-orang yang sedang memakannya.

Rangkaian nada alat musik flute yang lembut dikatakan dapat membuat cokelat hitam memiliki rasa yang lebih creamy, sementara nada yang singkat namun tajam dari biola dapat membuat cokelat hitam yang sama terasa lebih tajam atau pahit.

Dilansir The Sun, para peneliti saat ini tengah bekerja sama dengan konsorsium ahli cokelat di Belgia untuk memproduksi panganan cokelat yang dapat dinikmati dengan ditemani lagu tema.

Mereka mengklaim bahwa para penggila cokelat dapat menambah kenikmatan mereka ketika mengonsumsi kudapan manis itu sambil mendengarkan musik dan irama yang sudah disesuaikan untuk mereka.

"Sepertinya sulit bagi kami untuk membuat eksperimen kami tetap terpisah. Satu hal yang kami rasa bahwa untuk memengaruhi apa yang kami pikirkan, kami akan alami bersamaan," ujar Profesor Charles Spence, seorang psikolog eksperimen makanan di University of Oxford yang memimpin penelitian.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Appetite Journal, para peneliti memberikan 116 partisipan sebatang kecil cokelat hitam dengan kandungan 71 atau 81 persen kakao.

Mereka kemudian diminta untuk merasakan cokelatnya dan menjelaskan apa yang mereka rasakan. Setiap kali mereka menggigit cokelat, mereka memakan dalam suasana sunyi atau sambil mendengarkan rangkaian nada musik.

Ketika mendengarkan irama legato yang panjang dari alat musik flute, mereka mengatakan kalau cokelatnya menjadi terasa lebih creamy. Dan ketika mendengarkan nada staccato disonan dari biola, mereka menggambarkan rasa cokelatnya lebih kasar atau pahit.

Felipe Reinoso Carvalho, seorang ilmuwan makanan dari Vrije University Brussels, yang menjadi peneliti pertama mengatakan bahwa nada musik dapat mengubah persepsi tekstur.

"Ini benar-benar mengenai tekstur. Bukan dalam hal rasa lagi, masih dalam cakupan rasa, tapi jauh lebih kompleks lagi. Kekuatan rasa krim lebih terkait dengan harmonis konsonan, legato, dan gema. Tekstur kasar merupakan kebalikan dari dunia auditori," kata Carvalho.