40 Persen Penduduk Dunia Derita Alergi

Alergi kulit.
Sumber :
  • Pixabay/Chezebeate

VIVA.co.id – Alergi tidak hanya sebatas kulit yang merah dan gatal saja. Menurut konsultan alergi dan imunologi anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes, alergi juga bisa berupa asma, dermatitis atopi atau eksim, rhinitis alergi yang menyebabkan sering bersin dan meler di pagi hari tanpa panas badan, dan alergi makanan.

"Alergi makanan adalah penyakit alergi yang sering muncul pada anak," kata Budi saat acara 'Si Kecil Tetap Ceria Karena Bunda Tanggap Alergi' di The Hook Resto, Jakarta, Rabu, 5 April 2017.

Menurut data dari Wolr Allergy Organization, penduduk dunia yang menderita alergi seperti asma, rhinitis alergi, eksim, dan makanan mencapai sekitar 30-40 persen. Dalam dua dekade terakhir, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat adanya peningkatan angka kejadian penyakit alergi pada anak di Indonesia.

Budi menambahkan, data tersebut juga mengatakan bahwa 550 juta orang di dunia sering mengalami alergi makanan. Salah satu alergi makanan yang sering terjadi adalah alergi protein susu sapi. Studi di beberapa negara di seluruh dunia menunjukkan prevalensi alergi protein susu sapi pada anak-anak di tahun pertama kehidupan mencapai sekitar 2-7,5 persen.

"Alergi susu sapi menjadi penyebab alergi kedua terbanyak setelah telur. Dari 170 jenis makanan yang menyebabkan alergi, yang paling sering adalah telur dan kedua protein susu sapi," kata Budi.

Dari data yang dimiliki Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, diketahui bahwa alergi pada anak-anak 31 persennya adalah alergi telur, sedangkan 23,8 persen alergi protein susu sapi. (ase)