Bahan Kimia Penyebab Kanker Bersembunyi di Kamar Mandi

Kamar mandi
Sumber :
  • Pixabay/Erika Wittlieb

VIVA.co.id â€“Jumlah penderita kanker di seluruh dunia terus meningkat. Banyak hal yang bisa menyebabkan kanker. Bahkan salah satunya, akibat bahan kimia yang tersembunyi di kamar mandi rumah Anda.

Kimia karsinogenik penyebab kanker bahkan diyakini bersembunyi di dalam sampo Anda. Tak hanya itu, substansi beracun-- 1,4-dioksan yang banyak digunakan dalam sejumlah produk mandi juga sangat berbahaya. Kandungan beracun itu, termasuk ada di dalam shower gel, losion dan bahkan sabun pencuci tangan.

Dilansir Daily Mail, karena sadar produk kecantikan dan sejumlah produk untuk mandi saat ini mengandung racun berbahaya penyebab kanker, dua Senator AS membuat dorongan besar dan menyerukan sejumlah toksin yang akan dilarang.

Kimia 1,4-dioksan salah satu racun berbahaya yang terdapat dalam sejumlah produk untuk mandi dikaitkan bisa menyebabkan kanker pada hidung, hati dan payudara. Bahan kimia ini biasanya ditemukan dalam sejumlah produk mandi termasuk sampo, losion dan sabun.

New York Senator Charles Schumer dan Kirsten Gillibrand mengimbau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA untuk melarang penggunaan produk berbahan kimia itu.

Toksin yang dihasilkan melalui proses yang disebut ethoxylation, di mana etilen oksida dikenal sebagai karsinogen payudara ini biasanya ditambahkan ke bahan kimia lainnya.

Berikut Anda perlu tahu, bahan kima beracun apa saja yang ditemukan dalam produk kecantikan yang harus diwaspadai.

1. Oksibenzon (benzofenon)
Bahan kimia ini dapat meniru hormon, menyebabkan endometriosis dan dapat menimbulkan risiko bagi sistem reproduksi. Biasanya digunakan dalam tabir surya, lip balm, produk dengan SPF.

2. Toluene
Ini petrokimia pelarut yang mudah menguap dan thinner juga digunakan dalam produk kuku. Ini adalah neurotoksik dan iritasi yang dapat mengganggu pernapasan dan menyebabkan mual.

Studi epidemiologi manusia dan penelitian pada hewan telah dikaitkan bahan ini dengan toksisitas pada sistem kekebalan tubuh dan kanker tertentu. Biasanya digunakan dalam produk cat kuku dan remover.

3. Fenoksietanol
Bahan kimia ini dikaitkan dengan iritasi kulit dan eksim dan bahkan dapat memengaruhi fungsi sistem saraf pusat. Ini telah terbukti menyebabkan kerusakan kandung kemih pada hewan percobaan.

Meskipun ada sejumlah studi, penelitian telah menunjukkan bahwa tikus laboratorium yang yang menghirup uap 1,4-dioksan selama hidupnya, sebagian besar mereka mengembangkan kanker di dalam hidung dan rongga perut.

Selain itu, tikus laboratorium dan tikus yang minum air yang mengandung  bahan kimia 1,4-dioksan selama hidup, tikus-tikus itu mengembangkan kanker hati.

Biasanya, fenoksietanol terdapat dalam produk seperti parfum, make up, pembersih tangan, deodoran, pasta gigi, tisu bayi, tabir surya, lotion.

Karena itu, Departemen Kesehatan Merika Serikat pun menganggap kimia 1,4-dioksan menjadi karsinogen pada kebanyakan manusia.

Environmental Working Group pun menghitung setidaknya 8.000 produk di pasaran AS dengan bahan-bahan kimia mungkin mengandung 1,4-dioksan.

Meskipun bahan kimia tidak sengaja ditambahkan ke sebagian besar produk-produk mandi, itu mungkin terjadi sebagai hasil sampingan yang tidak disengaja di beberapa bahan yang digunakan.

Sebuah survei 2008 menemukan bahwa bahan kimia itu 46 persen ada dalam produk perawatan pribadi yang telah diuji di laboratorium.

Sejumlah perusahaan telah sepakat untuk berhenti menggunakan 1,4-dioksan termasuk Johnson & Johnson.

Sekarang, New York senator Charles Schumer dan Kirsten Gillibrand menghimbau FDA untuk melarang penggunaan produk kimia berbahaya itu.

"Fakta bahwa 1,4-dioksan, bahan kimia yang berpotensi berbahaya, bersembunyi di produk yang digunakan sehari-hari yang diharapkan bisa membuat kita merasa bersih justru sangat  mengganggu, dan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Karsinogen seperti ini dapat menjadi lebih berbahaya bagi anak-anak," kata Schumer dalam sebuah pernyataan.

Para senator juga telah mengusulkan dalam anggaran negara, untuk menyediakan tes secara teratur.