Mammoprint, Deteksi Tepat Cegah Penyebaran Sel Kanker

Ilustrasi peduli terhadap kanker.
Sumber :
  • REUTERS/Jumana El Heloueh

VIVA.co.id – Sudah menjadi informasi umum bahwa kanker merupakan sel yang ganas. Namun, penyebaran kanker sendiri, tidak sama pada setiap individu. Hal ini yang membuat peneliti membentuk sebuah alat untuk menilai keganasan kanker di stadium dini.

Dituturkan peneliti Stem cell and Cancer Institute, Ahmad Rusdan, PhD., sekitar 30-40 persen pasien kanker payudara stadium dini, menyepelekan kondisinya. Padahal, stadium dini bukan berarti keganasan kanker tidak dinilai bermakna.

"Dari stadium dini ini, kita menentukan perlakuan apa yang tepat untuk pasien, karena tidak semua pasien harus dikemo, atau dibedah. Tindakannya berbeda-beda berdasarkan keganasan kankernya," ujar Ahmad, dalam temu media bersama Kalbe, di kawasan Gondangdia, Jakarta, Rabu 14 Juni 2017.

Mammoprint, sebuah alat yang dikhususkan untuk para pasien kanker payudara. Alat ini mendeteksi hingga gen yang dimiliki oleh tiap individu.

"Mammoprint dikhususkan untuk penderita kanker untuk melihat terapi yang tepat untuk mereka, apakah jalani kemo atau bedah. Tesnya sederhana, dengan mengambil jaringan kanker lalu isolasi DNA-nya sebanyan 70 DNA, setelah itu dianalisa. Jadi, kanker sudah bukan hal yang menakutkan lagi,"ujar dia.

Deteksi dini ini bertujuan, agar pasien mendapatkan tindakan yang tepat. Sebab, stadium dini pada kanker, tidak semuanya harus segera diberikan kemoterapi.

"Lihat dulu perkembangannya melalui gen. Enggak semua pasien harus kemo langsung. Bisa saja melihat detail keganasan kanker dan ternyata tindakannya langsung dibedah saja, enggak perlu kemo," ujar spesialis bedah, Dr. dr. Nugroho Prayogo, SpPD, KHOM, di tempat yang sama. (asp)