Bukan Sekedar Hiasan, Daun Plastik di Sushi Punya Arti Penting

Sushi.
Sumber :
  • Pixabay/DesignNPrint

VIVA – Sushi merupakan salah satu makanan khas Jepang yang telah mendunia. Tidak mengherankan jika kita dapat dengan mudah menemukan makanan berbahan dasar nasi ini. Saking populernya sushi, beberapa tahun ke belakang sushi mengalami banyak inovasi isi. Hal ini dimaksudkan agar dapat menarik perhatian para konsumen.

Meski demikian, beberapa tradisi penyajian sushi pun masih tetap terjaga. Termasuk sushi dalam kemasan untuk takeaway. Saat membeli sushi untuk dibawa pulang, Anda akan mendapatkan pelengkap seperti wasabi, beberapa potong jahe serta sepotong rumput plastik. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa koki menyertakan sepotong kecil rumput hias di sushi?  

Ternyata, potongan rumput itu bukan hiasan. Sepotong plastik itu memiliki pengaruh penting dalam tradisi Jepang ,yakni sebagai pengganti tradisi lama sejak berabad-abad lalu, menurut New York Times.

"Itu berasal dari Haran. Ha adalah daun. Ran berarti anggrek atau bunga bakung," kata Chef Masa Sasaki dari Sasaki Restaurant di San Francisco.

Haran digunakan untuk mencegah aroma dan rasa makanan bercampur satu sama lain. Misalnya, campuran ikan dan nasi pada sushi. Koki Jepang sering menggunakan daun bambu, yang tidak hanya mencegah percampuran rasa dan aroma, tetapi juga antimikroba yang memperlambat pertumbuhan bakteri.

Haran adalah tradisi tradisional yang dihormati di Jepang, sehingga seni memotong daun menjadi pola yang berbeda, dikenal sebagai sasagiri. Dalam beberapa dekade terakhir, daun telah diganti dengan plastik di Jepang dan Amerika.  

Meskipun plastik tidak memiliki sifat antibakteri yang sama seperti bambu, mereka jauh lebih terjangkau dan masih dapat memisahkan rasa. Yang mana setiap potongan rumput plastik dihargai sekitar 0,006 sen, yang setara dengan 6 dolar per 1000 kotak sushi.