Mahasiswa UNY Olah Belalang Jadi Kerupuk

Ilustrasi belalang.
Sumber :
  • digitale-naturfotos.de

VIVAlife - Belalang sering dianggap hama yang merusak tanaman. Karena ludahnya, mengandung racun yang dapat merusak dedaunan. Di Thailand, belalang banyak diolah menjadi cemilan yang kaya gizi. Serangga dengan nama latin melanoplus cinereus ini di Indonesia belum banyak diolah jadi panganan.

Padahal berdasarkan penelitian, di dalam seratus gram belalang dewasa mengandung 23,6 gram protein, 6.1 gram lemak, 35,2 miligram kalsium dan 5 miligram zat besi. Belalang merupakan sumber protein yang lebih baik dibandingkan sapi atau ayam.

Dengan fakta tersebut, ditambah memanfaatkan belalang serta diversifikasi panganan, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengolah belalang menjadi kerupuk. Mereka adalah Niken Nur Chasanah, Fauziah Insani Nurhayati dan Fin Narsih dari fakultas ekonomi UNY serta Tohari dari FMIPA UNY.

“Dengan adanya pemanfaatan belalang kayu yang kaya protein dan diaplikasikan sebagai bahan baku dalam produk krupuk, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah yang berguna bagi masyarakat,” kata Niken. 

Fauziah menambahkan, kerupuk belalang kayu ini memang belum dikenal oleh masyarakat dengan baik. Karena itu ia dan teman-temannya sengaja menonjolkan citarasa khusus agar lebih cepat dikenal lidah banyak orang.

“Salah satu strategi pemasarannya yaitu dengan memberikan cita rasa yang khas tanpa menghilangkan kandungan dari belalang kayu tersebut,” kata Fauziah.

Fin Narsih menjelaskan, bahan yang digunakan dalam membuat kerupuk ini antara lain belalang kayu, tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam, gula pasir. Cara pembuatannya yaitu belalang kayu direbus kemudian dibersihkan kotorannya.

Lalu, dibersihkan sayap dan kaki belakang dan diblender. Haluskan bumbu kemudian campurkan dengan belalang kayu yang telah halus. Aduk sampai adonan bercampur menjadi satu. Setelah tercampur rata, tambahkan tepung tapioka, tepung terigu, dan air. Aduk-aduk adonan sampai kental.

Tuangkan adonan ke dalam loyang, kemudian kukus sampai matang lalu dinginkan. Iris-iris adonan dengan tebal ± 0,1 - 0,2 mm, kemudian jemur sampai kering. Kerupuk yang sudah kering digoreng kemudian dikemas. Penasaran mencoba?