Daftar 10 Kuliner Khas Semarang Wajib Coba

Lumpia Semarang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) Vita Datau Mesakh menyebut Semarang sebagai salah satu gudang kekayaan kuliner negeri ini. Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini bahkan akrab dengan sebutan Kota Lumpia, salah satu nama jajanan khas yang begitu disebut, maka pikiran orang langsung lari ke kota itu.

“Kuliner asli Semarang itu memiliki karakter yang kuat dan unik, terutama dalam hal cita rasa,” kata Vita, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id dari Kementerian Pariwisata RI, Kamis, 30 Juni 2016.

Menurut Vita, bahan yang digunakan dalam pengolahan kuliner Semarang, rata-rata menggunakan resep tradisional. Selain rasanya oke, harganya juga sangat terjangkau.

Ia pun menyarankan para pemudik yang melewati Semarang untuk berwisata kuliner di kota ini. Berikut ini adalah 10 kuliner khas Semarang yang ia rekomendasikan.

Lumpia

Tidak banyak yang tahu, jika sejatinya lumpia adalah makanan yang asal dari Negeri Tiongkok. Jika Anda melintas ke Jalan MT Haryono, Semarang, maka banyak toko lumpia yang penulisan di billboard-nya mneggunakan ‘Leonpia’ atau ‘Lionpia’. Pantas saja, karena makanan ini memang berasal dari China dan sudah menjadi ikon makanan tradisional Semarang.

Lumpia Semarang terdiri dari rebung sebagai bahan dasar utama dan berbagai isian, seperti telur, udang atau ayam sebagai pelengkap yang mengimbangi aroma kuat rebung. Seluruhnya dibalut dengan kulit yang terbuat dari tepung terigu.

Ada empat penjual lumpia yang tekenal di Semarang, antara lain di Jalan Lombok, Jalan Pemuda, Jalan Mataram (MT Haryono) dan Jalan Pandanaran. Masing-masing mempunyai ciri khas, namun yang tertua adalah yang berada di Jalan Lombok No 11 dekat klenteng Tay Kak Sie, di mana saat ini sudah generasi ketiga yang mengelolanya.

Lumpia ini bisa dimakan kering yaitu setelah digoreng, bisa pula disantap dalam kondisi basah atau tidak digoreng.

Soto bangkong

Soto Bangkong Pak Sholeh menjadi pilihan penting jika Anda berada di Semarang. Belum lengkap rasanya jika belum mencicipi soto dari mangkuk yang khas itu. Kuah beningnya menggoda selera. Nuansa coklat dengan sedikit kecap, menambah segar. Isi soto ini adalah daging ayam suwir, tauge, tomat dan daun bawang. Hidangan pendampinya yang perlu diwaspadai jika Anda punya kolesterol tinggi yaitu satai kerang dan telor puyuh.

Tetapi masih ada pilihan lain seperti perkedel, tahu dan tempe. Ada juga satai ayam, yang isinya daging. Sisakan kulit dan jeroannya, jika ingin disiplin dengan gaya hidup sehat Anda. Secara keseluruhan rasa soto ini menjadi unik karena taburan bawang putih gorengnya, yang memberi nuansa gurih. Silahkan mampir ke Jalan Brigjen Katamso No. 1, Semarang.

Nasi gandul

Asal usul makanan ini sebetulnya dari Pati, kira-kira 70 kilometer dari Kota Semarang. Tetapi, nasi gandul yang satu ini sudah sangat tersohor di Semarang sebagai salah satu makanan yang selalu ditemui di acara-acara hajatan. Nasi yang disiram kuah bening coklat bersantan encer berisi potongan daging sapi dan jeroan memberikan rasa manis gurih. Disantapnya bersama gorengan tempe, sambal dan jeruk nipis. Kuahnya lebih mirip semur namun tidak pekat.

Asal kata ‘gandul’ didapat dari kebiasaan penjual nasi yang menjajakan dagangannya dengan menggantung (gandul) kualinya saat berkeliling. Lengkap sudah pengalaman wisata kuliner tradisional, karena nasi ini disajikan di pincuk dan dimakan dengan sendok daun pisang. Kalau ingin mencoba, silahkan mampir ke Jalan Dr. Tjipto 12A.

Tahu pong

Yang membuat khas tahu ini adalah cara memakannya yang dicocol sambel kecap dengan bumbu petis. Tahu pong tidak dimakan sendiri melainkan dengan gimbal udang atau semacam bakwan dengan tepung tebal dan telur rebus yang digoreng. Makanan ringan ini harus dimakan saat panas. Yang mau coba silahkan datang ke Jalan Gajahmada dekat gereja Bethel.

Tahu gimbal

Mirip seperti tahu pong, bedanya tahu gimbal ini disiram dengan saus kacang dan petis. Dinamakan gimbal karena memang isi makanan ini adalah gimbal udang, tauge, ceplok telor, irisan kol dan lontong. Keunikannya bisa dilihat saat penjual menyiapkan sajian ini, dimana tahu dan gimbal biasanya digunting. Menarik bukan? Silahkan datang ke tahu gimbal yang terkenal enaknya di  Jalan Plampitan. Dapat juga ditemui di sekitar Simpang Lima atau Jalan Taman Menteri Supeno No 1, Semarang.

Nasi Kucing Pak Cik

Satu lagi kuliner Semarang yang legendaris. Yang satu ini bahkan telah ada sejak 50 tahun lalu, yakni Nasi Kucing Pak Gik. Bagi yang masuk Semarang saat tengah malam, nasi kucing ini menjadi tujuan yang tepat karena biasanya beroperasi dari pukul 23.00 sampai jam 3.00 WIB. Warung nasi ini ada di Jalan Wotgandul, tepatnya di sebelah kali Semarang.

Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar

Bagi penggemar kambing, silahkan mampir ke tempat yang satu ini, terutama saat makan siang. Uniknya gulai kambing ini tidak terlihat kental karena tidak menggunakan santan, tetap menggunakan kelapa parut yang disangrai, kemudian ditumbuk bersama dengan bumbu rempah terutama cengkeh dan kayu manis. Proses memasak ini juga banyak ditemui di makanan serupa seperti gulai Sumatera maupun Sulawesi.

Gulai kambing Bustaman Pak Sabar ini sangat nikmati disantap dengan gerusan cabai rawit dan potongan bawang merah. Silahkan mampir ke warung di belakang Gereja Blenduk, Kota Lama. Tempat makan ini sudah ada sejak tahun 1969, dan saat itu masih menggunakan pikulan.

Bebek Goreng dan Bakar Pak Thori

Makanan ini memang bisa ditemui di banyak tempat di Pulau Jawa dan Madura. Ya bebek goreng dengan berbagai keunikan rasa masing-masing. Namun, bagi yang memang berekreasi ke Waduk Jatibarang, maka bebek Pak Thori ini bisa menjadi pilihan menu bersantap yang tepat. Bebek Pak Thori memiliki tekstur daging yang sangat lembut. Bumbunya juga sangat meresap.

Bebek disajikan dengan dua macam sambal serta lalapan, dijamin makan siang menjadi menyenangkan. Letak warung Bebek ini adalah di Jalan. Raya Manyaran Gunung Pati KM 15, tepatnya disebelah SMA Semesta.

Bandeng presto

Presto sebenarnya adalah alat masak bertekanan tinggi untuk melunakkan tulang dan duri-duri ikan bandeng. Siapa yang tidak kenal makanan khas Semarang yang sering dibawa sebagai oleh-oleh satu ini? Bandeng tanpa duri yang dimasak dengan panciber tekanan tinggi sangat cocok disandingkan dengan nasi putih panas. Sambal goreng pelengkap yang punya rasa khas juga nikmat jika dicampur kecap manis.

Yang direkomendasikan adalah Bandeng Juwana. Namun, secara umum, bandeng presto yang dijual di pusat oleh-oleh rasanya tetap enak. Hanya saja Anda perlu memperhatikan tanggal kadaluarsanya agar tetap aman untuk disantap saat tiba di kampung halaman. Lokasinya ada di Jalan Pandanaran, Semarang.

Wingko babad

Rasanya tidak lengkap kalau hanya menikmati hidangan utama dengan rasa gurih. Perlu keseimbangan rasa yaitu wingko babad yang manis. Bahan dasar tepung ketan dan kelapa bakar menciptakan aroma khas wingko babad. Apalagi pilihan wingko babad kopyor, yang kelapa kopyornya ikut lumer di mulut. Silahkan dicari dan dibawa sebagai oleh-oleh atau dimakan selama perjalanan karena tanpa pengawet pun camilan ini bisa bertahan dua hingga tiga hari di luar lemari es. Pilihan saya adalah wingko babad Cap Kereta Api atau Lokomotif di Jalan Cendrawasih yang sudah ada sejak tahun 1946.