Nikmatnya Bubur Suro, Sajian Khusus Ramadan di Palembang

Anak-anak mengantre untuk mendapatkan bubur Suro.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id – Banyak sekali hal-hal baru di bulan suci Ramadan yang jarang kita temui di hari biasanya. Selain tradisi, makanan pun, bahkan ada yang hanya disajikan pada bulan puasa. Seperti halnya yang terlihat di Masjid Al Mahmudiyah di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Sumatera Selatan.

Masjid yang sudah berdiri sejak 1834 tersebut selalu memiliki tradisi membuat bubur Suro. Bubur itu dibagikan kepada seluruh warga secara gratis setiap hari di bulan Ramadan.

Sartibi (50), salah satu juru masak bubur Suro mengatakan, setiap harinya sebanyak lima kilogram beras dan satu kilogram daging sapi digunakan untuk memasak bubur tersebut.

“Sekitar 100 porsi untuk sekali buat. Biasanya dibagikan jam lima sore," kata Sartibi, Rabu, 31 Mei 2017.

Untuk sekali pembuatan bubur Suro menghabiskan dana sekitar Rp 00 ribu. Seluruh uang itu didapat dari donatur jemaah masjid.

"Tetapi, ada juga yang membawa bahan-bahan, seperti beras, gula, kopi atau daging. Semuanya sumbangan dari warga" ujar Sartibi.

Aan (10) bocah Sekolah Dasar (SD) ini rela mengantre sejak pukul 16.00 WIB, untuk mendapatkan semangkuk bubur Suro.

“Untuk buka puasa, tiap hari ambil di sini. Rasanya enak," kata Aan.

Pantauan VIVA.co.id, memang hampir seluruh warga yang datang untuk mengantre bubur Suro adalah anak-anak dan para ibu.

Bubur Suro sendiri, terbuat dari beras yang dicampur dengan daging sapi, beserta rempah-rempah yang dimasak menjadi satu. Proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar empat jam.