Talam, Camilan Khas Thailand yang Nge-hits di Semarang

Kue talam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Talam, sebuah kuliner khas Thailand rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga saat dipamerkan di festival kuliner bertema Lezaatnesia Semarang pada 5-10 September 2017 lalu. Meski telah usai, masih banyak warga yang ingin mencicip kudapan khas negeri berjuluk Gajah Putih itu.

Talam memang menjadi bintang tamu yang sukses menarik perhatian di kota yang akrab dengan penganan lumpia itu. Selain teksturnya yang menarik dan menggiurkan, makanan berbahan dasar ketan putih dengan campuran durian itu pun pantas dijadikan oleh-oleh.

"Memang dari sekian banyak menu festival Lezaatnesia, orang-orang masih penasaran pada satu kudapan unik asal Thailand bernama Talam," kata Firdaus Adinegoro, Ketua Komunitas Pecinta Kuliner Semarang, belum lama ini.

Meski berasal dari Thailand, namun Talam telah dijual dan diolah asli warga Semarang. Itu menjadi alasan Firdaus memasukkan menu Talam di antara ratusan menu di event kuliner bergengsi tersebut. "Karena yang minat dengan Talam sangat tinggi, ya kita izinkan untuk dijual di lokasi festival beberapa waktu lalu," ujarnya menambahkan.

Talam sendiri memiliki tekstur yang memikat untuk disantap. Kue kecil ini berbahan baku daging durian serta ketan putih. Biasanya Talam juga diolah dari santan dan ketan.

Menurut Firdaus, untuk membuat Talam juga cukup sederhana. Daging durian dibentuk segi empat dalam wadah daun pisang. Kemudian pada bagian tengahnya diisi ketan yang telah dimasak sedemikian rupa.

Saat disantap, aroma durian yang kuat begitu terasa pada gigitan pertama. Di dalam mulut, rasanya begitu nikmat karena bercampur dengan isian ketan. "Rasanya lumer di mulut dan sangat cocok jadi kudapan pagi," ujar Firdaus.

Ia menyebut, talam dijual seharga Rp15 ribu per porsi. Pengunjung bisa mendapatkan sebuah kotak berukuran sedang berisi talam rasa durian maupun santan dengan dua warna yakni putih dan merah. (mus)