Kenyang Tapi Tak Bisa Berhenti Makan? Ini Penyebabnya

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pexels/rawpixel.com

VIVA.co.id – Pernahkah Anda merasa masih ingin makan meski telah makan banyak? Ternyata hal itu bukan karena serakah. Sebuah studi terbaru berhasil menjelaskan mengapa kondisi itu terjadi.

Ternyata ketika Anda mengasosiasikan kenyang dengan makan lebih banyak, itu bisa membuat Anda merasa lebih lapar, kata periset di University of Vermont. Demikian dilansir dari laman The Independent, Rabu, 4 Oktober 2017.

Dalam studi tersebut, ilmuwan psikologi, Dr Mark Bouton dan Dr Scott Schepers melakukan meneliti 32 ekor tikus selama 12 hari.

Pada tes pertama, tikus ditempatkan di dalam kotak dalam keadaan kenyang, dan mengetahui bahwa mereka akan diberi makan jika mereka menekan tuas di dalam kotak. Akhirnya tuas berhenti memproduksi makanan.

Dengan demikian, tikus mulai mengasosiasikan kenyang dengan menerima makanan. Mereka juga mengasosiasikan rasa lapar dengan tidak adanya makanan.

Ketika percobaan diulang, para periset menemukan bahwa tikus menekan tuas lebih sering saat mereka kenyang daripada saat mereka lapar.

"Tikus belajar merespons makanan yang sangat enak saat mereka kenyang dan kemudian menghambat perilaku mereka saat lapar. Cenderung kambuh saat mereka kenyang lagi," kata Bouton.

Jika diterapkan pada manusia, hasilnya menunjukkan bahwa ide mendapatkan makanan saat kita kenyang bisa menjadi dorongan untuk makan yang lebih kuat daripada ketika Anda sedang benar-benar lapar.

Studi sebelumnya juga telah membuktikan kepuasan psikologis yang dirasakan beberapa orang saat mereka kenyang. Studi ini juga mengklaim bahwa makanan berlemak dapat menyebabkan kecanduan. Inilah mengapa kebiasaan makan berlebih disebut-sebut menyaingi kecanduan narkoba. (ase)