Ingin Anak Sukses, Wajib Katakan 'Tidak' pada 7 Perkara Ini

Ilustrasi anak bermain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Berkata tidak pada anak, biasanya jadi respons reflek dari orangtua pada anak. Alasan yang mendasarinya tak jauh dari insting melindungi anak, supaya tidak terjadi sesuatu yang merugikan atau membahayakan.

Para ahli psikologi berpendapat bahwa berkata tidak yang terlalu sering dari orangtua, justru menghambat perkembangan otak dan kreativitas anak.

"Otak mereka bisa mati, karena inisiatif mereka dihentikan," kata psikolog anak Laura Markham, Ph.D., penulis "Peaceful Parent, Happy Kids" seperti dikutip dari laman Business Insider.

Meski demikian, tidak lantas semua kegiatan dan keinginan anak Anda beri lampu hijau. Ada saat-saat tertentu, orangtua harus tegas berkata tidak demi  kebaikan, keselamatan, dan kesuksesan anak.

Kapan sajakah? Berikut ini, lima hal yang Anda harus bilang tidak pada anak, tanpa tawar-menawar:

1. Anak berlarian di tempat parkir
Anak-anak terlalu kecil untuk dilihat oleh sopir dalam mobil-mobil yang dikemudikan di sekitar tempat parkir. "Mereka bisa mengalami kecelakaan," kata Markham. "Anda harus memberi tahu anak-anak untuk memegang tangan Anda di tempat parkir," sarannya.

2. Jika anak Anda menyakiti orang atau makhluk lain
Balita tidak mengerti jika mereka menyakiti anjing atau kucing, tetapi jika mereka melakukan itu, sarankan pada anak agar ia menunjukkan cinta kasih. "Katakan, 'Kucing yang malang. Bersikaplah baik pada kucing itu,'" Markham merekomendasikan.

3. Jika mereka menyaksikan atau terlibat dalam bullying
Bullying adalah tindakan tidak terpuji yang merugikan orang lain. Beri tahu anak bahwa perbuatan bullying membuat orang lain merasa buruk, tempatkan posisi anak seumpama ia yang mengalami bullying. Ini untuk membuatnya belajar berempati.

4. Jika anak Anda membuka baju di depan umum
Di masyarakat kita, telanjang di depan umum tidak baik setelah usia tertentu. Ada yang mengatakan usia empat tahun, atau lebih. "Tubuh itu indah dan istimewa. Tetapi beberapa bagian bersifat pribadi dan Anda tidak membaginya dengan semua orang," katanya.

5. Jika anak merusak barang milik pribadi atau orang lain
Menurut Markham properti pribadi adalah benda yang harus dihormati, kecuali memang tidak lagi memiliki nilai guna.

6. Di pesawat


Maskapai penerbangan memiliki aturan tertentu yang harus diikuti, tanpa memandang usia. Anak-anak sebaiknya Anda kondisikan jika ia mulai berbuat keributan, seperti menendang-nendang kursi di hadapannya, atau menaikturunkan meja yang dengan mudah mengganggu orang lain.

Sebagai gantinya, untuk menenangkan anak, Anda bisa berjalan di sekitar kabin agar ia teralihkan dan sedikit terhibur.

7. Jangan pergi dengan orang asing
Sejak dini perlu dilatih pada anak, rasa tidak mudah percaya pada orang tak dikenal. Tapi bukan berarti mengekang anak untuk belajar bersosialisasi. Ia boleh pergi dengan orang lain, hanya ketika sudah berpamitan dengan orangtua, dan dia adalah orang yang Anda kenal. (asp)