Anemia Bisa Turunkan Kecerdasan Anak

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Anemia merupakan gejala yang timbul karena kadar Hemoglobin (Hb) yang kurang dari kadar normal. Pada anak-anak, kadar Hb yang normal adalah 11-13 gram per dl. Jika kadarnya kurang dari angka tersebut, maka anak bisa dikatakan mengalami anemia.

Ada keterkaitan secara tidak langsung anemia yang dialami anak dengan tingkat kecerdasannya. Ketua Divisi Hemato-Onkologi Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Pustika Amalia, SpA(K) mengatakan, Hb berfungsi untuk membawa oksigen yang dibutuhkan oleh otak dan usus. Kalau Hb anak rendah, maka oksigen yang dibawa ke seluruh tubuh pun akan berkurang.

"Kalau anak kurang oksigen, dia akan merasa pusing, mengantuk, dan jika terjadi terus menerus, maka kemampuan belajarnya akan berkurang," jelas Lia saat acara seminar kesehatan "Pemeriksaan Hemoglobin, Langkah Awal Kenali Gejala Anemia" di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu 12 April 2017.

Salah satu penyebab anemia adalah kurangnya asupan nutrisi terutama zat besi. Pada anak, zat besi ini penting dalam pembentukan sel otaknya. Terutama pada tiga tahun pertama kehidupan atau 1.000 hari pertama kehidupan anak yang disebut juga dengan golden period.

Lia menjelaskan, kalau pada saat pertumbuhan itu selubung mielin tidak terbentuk dengan baik, maka sel otak tidak akan berfungsi dengan baik.

Sementara itu, Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K) menambahkan, zat besi tidak hanya berfungsi untuk memgangkut oksigen di dalam tubu saja.

"Di otak, dia bersama zinc, bekerja pada semacam kabel ingatan jangka panjang dan pendek. Dari pasien-pasien defisiensi besi yang saya temui, rata-rata mereka pelupa," ujarnya.