Gedung Tua Dekat Bandara Soekarno-Hatta Disulap Jadi Pusat Oleh-oleh

Pusat oleh-oleh dekat bandara Soekarno Hatta Tangerang
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Sebuah gedung tua yang merupakan bangunan bekas SDN Rawa Bokor di Jalan Husein Sastranegara, Benda, Tangerang, diubah oleh pemerintah setempat menjadi pusat kuliner dan oleh-oleh khas Tangerang.

Hal itu setelah terbengkalainya gedung milik pemerintah karena selama kurang lebih lima tahun tidak digunakan sebagai sarana kegiatan belajar mengajar. Hal itu lantaran pada tahun 2013 lalu gedung yang telah diresmikan pada tahun 2007 oleh Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim pada periode 2003-2008 itu akan terkena dampak gusuran pembangunan Tol Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Namun nyatanya, gedung yang berada di dekat Bandara Soekarno-Hatta itu batal digusur. Sedangkan para pengajar dan pelajar pun telah direlokasi ke gedung yang baru. Tak hanya itu, gedung tua tersebut pun dianggap tak layak pakai, lantaran beberapa aset yang berada di gedung telah dicuri.

"Beberapa asetnya sudah tidak ada, seperti jendela, pintu atau bahkan plafon. Maka dari itu, kita manfaatkan seadanya dengan sedikit perbaikan, seperti mengecat ulang seluruh gedung," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Banten, Rabu, 9 Januari 2019.

Melihat hal itu, pemerintah setempat berinisiatif mengubah gedung tua menjadi pusat kuliner dengan memanfaatkan beberapa fasilitas yang tersisa. Dia berharap cara ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

"Setelah layak, kita buat pusat kuliner dan oleh-oleh. Kita juga memanfaatkan lokasinya yang berada di dekat Bandara Soetta. Jadi dengan ini kami yakin perekonomian atau kesejahteraan masyarakat Tangerang akan meningkat," ujarnya.

Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan instansi lainnya terkait pengadaan penunjuk arah atau lokasi pusat oleh-oleh dan kuliner tersebut agar para wisatawan lokal dan mancanegara bisa melihat ataupun mampir saat hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Oleh-oleh yang dihadirkan, di antaranya Batik Nyi Mas Melati, gula kacang, rengginang dan wijen manis. Sedangkan kuliner yang hadir, di antaranya Laksa, Nasi Jagal dan Sop Santan. Harga yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari Rp5.000 hingga Rp100 ribu.

Untuk mengakses pusat kuliner tersebut pun disarankan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua atau empat. Selain itu, juga bisa menggunakan alat transportasi lain yang mendukung, seperti transportasi online. (ase)