Ini Beda Turis Eropa dan Asia saat Berwisata ke RI

Sejumlah wisatawan asing melihat pemandangan rumah tradisional di Desa Penglipuran, Bangli, Bali.
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Daya tarik berbagai tempat wisata baru, pemandangan alam yang mempesona, dan harga yang terjangkau menjadi alasan banyak wisatawan mancanegara memilih Indonesia sebagai destinasi wisata.

Namun, Kepala Bidang Pameran Khusus dan Meetings Incentives Conferences and Exhibitions Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Titik Wahyuni kepada VIVA.co.id mengatakan, ada perbedaan yang mencolok antara wisatawan asal Eropa dan Asia.

"Dari berbagai pameran dan promosi yang kami lakukan, saya melihat karakter yang berbeda antara turis asal Eropa dan Asia. Kalau Asia, mereka akan memilih paket penerbangan murah sekian bulan sebelumnya, baru mengintip destinasi wisata yang akan dikunjungi," kata Titik di sela Air Asia Travel 2016 di East Mall Plaza, Tawau, Malaysia, Sabtu 7 Mei 2016.

Sementara itu, Eropa akan memikirkan dalam jangka panjang terkait kunjungan ke Indonesia. Tetapi, turis Eropa lebih lama untuk menikmati wisata di Tanah Air.

Menurutnya, turis asal Asia, rata-rata melakukan perjalanan wisata selama tiga hingga lima hari dan cenderung memilih bepergian dengan pasangan. Selain itu, hotel berbintang empat menjadi pilihan dibanding jenis akomodasi lainnya.

"Berbeda dengan turis Eropa yang bisa bulanan di Indonesia. Tetapi, turis Asia ini meskipun sebentar saja di Indonesia, tetapi lebih sering, dan mengulangi perjalanannya ke Indonesia," ungkapnya.

Dia menambahkan, yang menjadi tanggung jawab dari Kemenpar adalah melakukan branding dan promosi, agar wisatawan mancanegara lebih mengenal Indonesia. Menurut Titik, banyaknya wisatawan asing yang mempertimbangkan Indonesia sebagai negara tujuan wisata memberi sinyal positif bagi perkembangan industri pariwisata di dalam negeri. (asp)