Sensasi Membaca Kertas Ramalan di Kuil Tertua Tokyo

Kuil Sensoji di Tokyo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Toto Pribadi

VIVA.co.id – Menyambangi Kota Tokyo, Jepang, tentu terlalu sayang untuk melewatkan beberapa destinasi yang sudah cukup terkenal. Salah satunya adalah kuil Budha tertua di Tokyo yakni Kuil Sensoji, Asakusa.

Kali ini, VIVA.co.id berkesempatan menyambangi kuil ini di sela acara tur teknologi bersama Nissan, Sabtu 10 Desember 2016. Berangkat dari Yokohama, diperlukan waktu sekitar satu jam untuk menempuh jarak 45 kilometer ke Kota Tokyo.

Sebelum membahas keunikannya, kuil ini diketahui berdiri sekitar abad ke-6. Namun, ada yang mengatakan berdiri pada 645 kalender Masehi. Kuil ini didirikan dua bersaudara Hinokuma Hanamari dan Hinokuma Takenari sebagai bentuk penghormatan untuk Dewi Kannon atau Dewi Welas Asih.

Kuil yang awalnya dinamai Asakusa Kannon Temple ini kini menjelma menjadi objek wisata yang paling menyedot perhatian di Kota Tokyo.

Benar saja, saat akan memasuki gerbang utama atau Kaminarimon Gate, kerumunan turis asing maupun lokal langsung tertangkap mata. Biasanya, wisatawan lokal yang datang ke kuil ini juga melakukan sembahyang.

Setelah melewati deretan kios pusat perbelanjaan yang memanjang dan ramai pengunjung, tibalah di gerbang kedua Hozomon Gate. Bentuknya mirip dengan gerbang pertama, namun punya ukuran yang lebih besar.

Di depan gerbang ini, wisatawan akan disambut 'mantra-mantra' dari para biksu yang berjajar dua baris. Sebenarnya selain pintu masuk utama ini, kuil juga punya dua pintu masuk di kanan dan kiri kuil.

Nah, setelah melewati Hozomon Gate, terlihat bangunan utama kuil yang sangat megah. Bangunan ini disebut Hondo, tempat utama untuk berdoa kepada para dewa. Tampak wisatawan membaur baik untuk berdoa atau sekadar berfoto ria.

Namun, sebelum masuk ke bangunan utama kuil, jangan kaget jika Anda melihat bangunan seperti loket tiket yang ramai pengunjung. Tempat yang berada di kanan dan kiri jalan utama menuju kuil ini ternyata tempat untuk membaca ramalan.

Di tempat ini, wisatawan yang percaya ramalan atau sekadar mencoba-coba dapat mengambil kertas ramalan atau yang biasa disebut Omikuji. Isi dari tulisan di kertas kecil tersebut menunjukkan ramalan masa depan Anda.

"Ada tujuh ramalan dari yang paling baik atau disebut daikichi hingga yang terburuk, daikyo," kata seorang turis domestik asal Nagano yang mengaku berlibur bersama keluarganya.

Namun, untuk mengambil kertas ramalan ini, wisatawan harus membayar 100 yen per lembar atau setara Rp11 ribu yang dimasukkan ke dalam kotak uang. Baru Anda dapat mengocok kotak Omikuji beberapa kali sampai batang Omikuji keluar dari lubang kecil.

Batang Omikuji ini akan mengeluarkan nomor tertentu dalam bahasa Kanji. Setelah mengetahui nomornya, carilah laci dengan nomor yang sama dan ambil kertas ramalan di dalamnya. Bagian ini lah yang ditunggu-tunggu.

Wajah-wajah bahagia dan muram bercampur. Bahagia tentu karena mendapat ramalan daikichi, muram tentu mendapatkan ramalan buruk.

Nah, bagi yang tertarik untuk mencoba ramalan ala Kuil Sensoji, tentu tak boleh melewatkan kesempatan unik ini saat berkunjung ke Kota Tokyo.