Misteri Biara Berisi 8.000 Mayat Berbaju

Cacatombe Chapucin di Pulau Sicily, Italia
Sumber :

VIVA.co.id – Salah satu tempat di sebuah kota Italia, menjadi salah satu tempat wisata di dunia paling menyeramkan. Kota Palermo di Pulau Sicily, merupakan tempat di mana hubungan antara orang yang hidup dan sudah meninggal masih kuat terjaga.

Dilansir dari Atlasobscura, Kamis 24 Agustus 2017, Cacatombe (pemakaman bawah tanah) Chapucin di Palermo merupakan tempat bagi 8.000 mayat, mengenakan baju terbaik, duduk di bangku dan rak yang terselip di peti mati terbuka.

Dalam budaya Barat, orang yang sudah lama meninggal umumnya dilupakan begitu saja, tersembunyi dari kehidupan. Namun, ini tidak berlaku di tempat ini, tidak ada pembatas antara orang mati dan orang yang masih hidup.

Berada di tempat yang memiliki pencahayaan yang minim, tempat ini pun menampung mayat-mayat secara terpisah dalam beberapa koridor. Setiap koridor menampung tipe orang secara spesifik berdasarkan agama, profesi, jenis kelamin, dan usia.

Ada ruang untuk tokoh agama, terutama yang berafiliasi dengan biara, para profesional, seperti dokter, dan sebuah ruangan untuk wanita, perawan dan bayi. Jenazah tertua dalam koleksi adalah Silvestro da Gubbio, seorang biarawan yang lulus pada tahun 1599.

Awalnya, para imam akan meletakkan mayat di rak dan membiarkannya menetes sampai benar-benar habis cairan tubuh. Setahun kemudian, mayat yang kering itu akan dibilas dengan cuka sebelum kembali mengenakan pakaian terbaik mereka. Lalu, dikirim ke kamar mereka yang tepat, untuk bertahan selama-lamanya.

Salah satu yang paling baru dikebumikan adalah Rosalia Lombardo, baru berusia dua tahun saat dia diawetkan pada 1920. Prosedur pengawetan telah membuat Rosalia terlihat begitu terpelihara dengan baik, sehingga dia dijuluki "Sleeping Beauty". (asp)