Intelijen Israel Gerebek Rumah Imam Besar Masjid Al-Aqsa

Iman masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri.
Sumber :
  • Anadolu Agency

VIVA – Badan Intelijen Israel baru-baru ini menggerebek rumah imam besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri. Dalam penggrebekan tersebut, Syekh Sabri mendapatkan ancaman keras dari Badan Intelijen Israel.

Ancaman ini muncul setelah Syekh Sabri berujar kepada publik bahwa dirinya akan membuka kembali pintu Masjid Al-Aqsa jika pasukan Israel mengizinkan kembali para pemukim untuk beribadah di situs milik umat Muslim tersebut.

"Pasukan intelijen Israel datang ke rumah saya dan mengancam saya dengan mengatakan bahwa mereka akan menuntut saya untuk bertanggung jawab atas segala ketegangan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa," kata Syekh Sabri kepada Anadolu Agency, Rabu 29 April 2020.

"Saya pun mengatakan kepada mereka bahwa menunda penerimaan jemaah di Masjid Al-Aqsa bukan berarti bahwa pemukim boleh masuk. Karena itu, jika polisi (Israel) penjajah memutuskan untuk membuka Gerbang Mughrabi secara sepihak kepada pemukim, maka kami akan membuka sisa pintu masjid untuk para jemaah," ucapnya.

Lebih lanjut, Syekh Sabri menegaskan, bahwa Israel seharusnya tidak mengambil keuntungan dari pandemi Corona COVID-19. Apalagi, kata Sheik Sabri, Israel sangat berusaha untuk mengeluarkan keputusan terkait pembatasan yang terbaru terhadap kegiatan di Masjid Al-Aqsa.

Sementara itu, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, mengumumkan, pada bulan Maret kemarin, bahwa pihaknya masih menunda untuk membuka kembali Masjid Al-Aqsa. Keputusan itu diambil sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona.