Datang Telat, Letjen Joppye Ones Kena Hukum Eks Danjen Kopassus TNI AD

VIVA Militer: Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau
Sumber :
  • Youtube/TNI AD

VIVA – Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) berubah setelah Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau naik pangkat menjadi Letjen TNI. Dengan pangkat itu, Joppye resmi menyandang status sebagai putra Papua pertama yang menyandang bintang tiga.

Dalam laporan VIVA Militer yang dikutip dari situs resmi TNI Angkatan Darat (TNI AD), Joppye mendapat promosi pangkat menjadi Letjen TNI dan menduduki jabatan baru sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) 11 Mei 2020 lalu.

Dengan pengalaman selama lebih dari 34 tahun, Joppye adalah salah satu Perwira Tinggi (Pati) TNI AD yang malang melintang dan bebrapa kali dipercaya menduduki jabatan strategis di lingkungan TNI AD. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Nefra Firdaus, dalam situs resmi TNI AD.

“Beliau sudah malang melintang melakukan penungasan di sejumlah daerah di Indonesia,” kata Nefra.

Akan tetapi, karier cemerlang Joppye tentu tak lantas didapat dengan cara mudah. Pria kelahiran Serui, 17 Juli 1962 ini punya cerita panjang soal perjalanannya sebagai seorang prajurit TNI. Salah satu yang unik adalah perjumpaannya dengan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) TNI AD, Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya.

Pertemuan pertama Joppye dengan Wisnu terjadi di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) , di Batu Jajar, Kabupaten Bandung. Hal ini diutarakan Joppye dalam sebuah video wawancara dalam akun Youtube resmi TNI AD. Sayangnya, Joppye tak menyebut perihal waktu terjadinya momen itu.

Dalam penuturannya, Joppye mengatakan bahwa ia mendapat perintah untuk datang ke Pusdikpassus Batu Jajar dari Asisten Opreasi Komando Daerah Militer (Asops Kodam) IV/Diponegoro. Joppye juga tak menyebut siapa tokoh yang menjabat Asops Kodam. 

Hanya saja, Joppye mengaku hampir ditempeleng, lantaran terlalu banyak mengajukan pertanyaan seputar maksud dan tujuan, datang telat menemui Asops Kodam, serta surat perintah berangkat ke Batu Jajar.

Menurut keterangannya, Asops Kodam IV/Diponegoro itu menyuruhnya berangkat ke Batu Jajar dengan pakaian PDL (Pakaian Dinas Lapangan), dan membawa perlengkapan tempur. 

Berangkatlah Joppye ke Batu Jajar dengan PDL dan perlengkapan tempur. Sesampainya di Batu Jajar, Joppye sempat ditanya penjaga perihal kedatangannya dan langsung mengarahkannya untuk masuk ke tempat latihan. Di sana lah momen pertemuan Joppye dengan Wisnu terjadi.

Dengan nada tinggi, Wisnu yang saat itu masih berpangkat Letkol Infantri TNI, memarahi Joppye yang waktu itu baru berpangkat Kapten Infanteri TNI.

"Saya sampai di sana, saya lihat dan saya belum kenal dan saya belum tahu orang ini. Begitu lihat saya (dia bertanya), 'Nama Kamu siapa?' Saya jawab. 'Kapten Inf Joppye Ones'. (Wisnu bertanya lagi) 'Kenapa Kamu baru datang? Jungkir dulu kamu di situ!' Saya bingung ini apa-apaan saya disuruh jungkir," ucap Joppye.

"Dari situ saya baru lihat namanya, Letkol Infanteri Wisnu Bawa Tenaya. Ternyata setelah saya lihat, ada dua teman saya di situ, mantan Wakasad kemarin Pak Tatang (Sulaiman) dan Pak Ganip (Warsito). Jadi begitu lihat saya mereka lihat saya dan bilang 'Wah Joppye ketangkap lagi'," katanya sambil tertawa.

Perlu diketahui, Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya pernah menjabata sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XI/Udayana (2012) dan Danjen Kopassus (2011-2012).

Kemudian, Joppye sempat bertanya kepada Letjen TNI (pangkat saat ini) Tatang Sulaiman, perihal latihan yang diikuti di Batu Jajar. Jawaban Tatang cukup membuat lega Joppye. Dan pada akhirya. Joppye bergabung dalam latihan selama beberapa bulan sebelum ditugaskan memimpin Detasemen Tempur TNI ke Timika, Papua.

"Saya tanya 'Kang kita mau ngapain ini?' Pak Tatang jawab, 'Sudah tenang saja kita ini bergabung dengan satgas mau tugas operasi. Ya sudah, kita latihan Rajawali di sana selama berapa bulan. Habis latihan langsung berangkat," ujar Joppye melanjutkan.

"Saya ditunjuk sebagai Komandan Detasemen Tempur I yang berangkat ke Timika (Papua). Kemudian Komandan Detasemen II Pak Tatang, Detasemen III itu Pak Ganip. Jadi, saya bawa 400 orang (prajurit) ke Papua," katanya.

Akan tetapi, Joppye bersyukur bahwa kebersamaannya dengan kedua rekannya itu di pelatihan, berbuah manis. Sebab selain Joppye, Tatang dan Ganip juga saat ini menyandang pangkat bintang tiga atau Letnan Jenderal TNI.

"Dari kesan 'penderitaan' itu, tiga orang yang dikerjaini ini tiga-tiganya jadi bintang tiga," ucap Joppye.

Perlu diketahui, Letjen TNI Tatang Sulaiman dan Letjen TNI Ganip Warsito adalah rekan satu angkatan Joppye di Akademi Militer (Akmil) TNI 1986. Tatang pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), di bawah komando Jenderal TNI (Purn.) Mulyono dan Jenderal TNI Andika Perkasa. Sementara Ganip hingga saat ini masih menjabat sebagai Panglima Komando Wilayah Gabungan (Pangkogabwilhan) III, yang berkedudukan di Biak, Papua.

BACA: Gila, Angkatan Laut Rusia Pakai Lumba-lumba Buat Mata-mata Perang

BACA: Teroris Kurdi Ngamuk Serang Suriah, 5 Orang Tewas Puluhan Luka-luka