3 Jimat Adolf Hitler yang Bikin Tentara Nazi Mampu Hancurkan Eropa

VIVA Militer: Diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler
Sumber :
  • History On This Day

VIVA – Sejarah kekejaman pasukan Nazi Jerman memang sudah terkubur selama lebih dari tujuh dekade. Akan tetapi, dunia akan senantiasa mengenang sepak terjang pasukan Nazi di bawah komando Adolf Hitler. Bagaimana tidak, hampir seluruh Benua Eropa hancur saat Nazi datang melakukan invasi.

Dalam catatan yang dikutip VIVA Militer dari buku "Hitler and Russia" karya Trumbull Higgins 1966, invasi tentara Angkatan Bersenjata Nazi Jerman (Wehrmacht) ke Uni Soviet dikenal dengan nama Operasi Barbarossa (Unternehmen Barbarossa), atau dalam Bahasa Inggris, Barbarossa Operation.

Angkatan Bersenjata Nazi Jerman (Wermacht) jadi alat utama bagi Hitler untuk mencapai ambisinya mendirikan Orde Baru Hegemoni Jerman, dan salah satu caranya adalah dengan menguasai Benua Biru. Tak hanya itu, pasukan Nazi jerman juga dikerahkan Hitler untuk menaklukkan negara komunis Uni Soviet, yang memiliki wilayah terluas dan paling berpengaruh di Eropa.

Sejarah juga mencatat, pasukan Nazi Jerman adalah salah satu aktor utama meletusnya Perang Dunia II yang berlangsung mulai 1939 hingga 1945. Invasi Nazi ke sejumlah negara, membuat sebagian Eropa tak hanya lumpuh tapi juga luluh lantak. 

Tak hanya memiliki pasukan yang terlatih, pasukan Nazi Jerman memiliki kualitas personel yang unggul. Di sisi lain, sepak terjang pasukan yang dipimpin Jenderal Willhelm Keitel juga didukung oleh teknologi persenjantaan yang canggih. 

Barisan alat utama sistem persenjataan ini lah yang memuluskan langkah pasukan Nazi untuk bisa menghancurkan seluruh negara yang dilewatinya. Tak cuma di matra Angkatan darat, pasukan Nazi memiliki kendaraan tempur yang membuat ciut nyali lawan-lawannya. Kendaraan tempur andalan matra laut dan 

Dirangkum dari sejumlah sumber, VIVA Militer memilih tiga kendaraan tempur andalan Angkatan Bersenjata Nazi Jerman dari tiga matra. Tiga kendaraan ini punya peran penting saat pasukan Nazi melancarkan agresi ke sejumlah negara lewat jalur darat, laut dan udara.