Mayjen TNI Ali Bogra, Jenderal Papua Sempat Tak Kenal Pak Try Sutrisno

VIVA Militer: Pandam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra
Sumber :
  • tniad.mil.id

VIVA – Tak perlu disangsikan lagi bagaimana semangat perjuangan Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, mengabdikan diri sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Ada banyak cerita unik Ali Bogra, terutama di awal pendidikan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).

Ali Bogra adalah salah satu putra Papua yang menjadi Perwira Tinggi (Pati) TNI AD. Saat ini, pria kelahiran Serui 6 Januari 1967 menduduki posisi sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari Papua Barat. Bukan perkara mudah baginya untuk bisa memiliki kehidupan seperti saat ini.

Sebuah video wawancara khusus dengan Ali Bogra diunggah di akun Youtube resmi TNI AD. Dari video itu VIVA Militer menangkap kisah unik perwira tinggi asal Papua ini. Yang menarik adalah, Ali Bogra justru tak kenal sosok populer, Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno.

Dalam penuturannya, Ali Bogra bercerita momen saat ia pertama kali berjumpa dengan Jenderal Try di hari-hari pertamanya menempuh pendidikan di Akabri (Sekarang Akademi Militer/Akmil).

Lantaran mendaftar Akmil dari Jakarta pada 1987, maka Ali Bogra pun berkesempatan bertemu dengan Try yang saat itu menjabat sebagai Pangdam V/Jayakarta. Sebagai seorang panglima, Try tentu harus mengecek langsung calon-calon siswa Akmil dari wilayahnya. Di situ lah terjadi momen pertemuan antara Try dengan Ali Bogra.

Dalam penuturannya, Ali Bogra mengaku dipanggil oleh Try di dalam ruangan Pemantauan Akhir (Pantukhir). Tak sungkan, Ali Bogra mengatakan bahwa ia langsung menjadi pusat perhatian Try, lantaran punya warna kulit paling gelap dibanding rekan-rekannya.

"Saya mulai mengintip akademi maritim, dulu namanya AIP (Akademi Ilmu Pelayaran). (Saat) cari-cari brosur (dapat informasi) Akabri buka (pendaftaran) juga. Ya sudah, daftar juga deh," kata Ali Bogra.

"Kemudian, dites sama Pak Try Sutrisno, Pangdam-nya. Waktu itu, bapak (Try) masuk ke ruang Pantukhir kita cuma pake kolor (celana dalam) saja. Mungkin karena saya sendirian yang hitan yang lain putih, bapak (Try) panggil, 'Yang hitam itu berdiri, Irian itu kamu berdiri.' Kemudian saya beridiri, saya maju ke depan. Pak Try tanya sama saya, 'Kamu kenal saya enggak?', lalu saya jawab saya tidak kenal pak," ujarnya sambil tertawa.

Cukup unik kisah Ali Bogra. Pasalnya, sosok Try Sutrisno tak hanya pernah menjabat Pangdam Jaya. Ia juga pernah menduduki posisi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), hingga Wakil Presiden Republik Indonesia.

Kisah ini masih sangat diingat oleh Ali Bogra yang pernah memiliki posisi antara lain sebagai Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kepala Staf Komando Resort Militer 171/Praja Vira Tama, dan Wakil Komandan (Wadan) Seskolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.

Kini, Ali Bogra menjadi orang nomor satu dalam institusi militer wilayah Papua Barat. Sebuah kebahagiaan sekaligus kebanggaan, punya kesempatan langsung untuk mengabdi kepada negara dan membangun kampung halamannya.

"Sudah barang tentu pasti merasa bangga pulang ke daerah, pulang ke kampung halaman lagi, membangun daerah, mendorong generasi muda sekarang ini. Mudah-mudahan mereka lebih baik dari kita, harapannya seperti itu. Mereka menjadi generasi yang lebih baik, seperti yang sudah lama saya idam-idamkan," ucap Ali Bogra.

Baca: Jenderal TNI Andika Akhirnya Datangi Rumah Sang Panglima Klengkeng

Baca: Makin Ngeri, 2 Pesawat Pembom Amerika Datangi Laut China Selatan