GM Kembali Rajai Penjualan Mobil Dunia

Logo General Motors
Sumber :
  • Reuters/Mark Blinch

VIVAnews - Raksasa otomotif asal Amerika Serikat, General Motors Co (GM), yang sempat bangkrut pada 2009, kembali merajai penjualan otomotif atau sebagai produsen mobil terlaris dunia pada 2011 .

Produsen otomotif yang berbasis di Detroit ini kembali ke urutan teratas sebagai saingan raksasa otomotif asal Jepang yang sempat bercokol di posisi pertama, yakni Toyota Motor Corp. Produsen otomotif Jepang ini sempat turun peringkat akibat gempa bumi di Jepang dan banjir Thailand yang menghambat produksinya pada 2011.

GM mengklaim bahwa pihaknya telah berhasil menjual sebanyak 9.026.000 unit kendaraan secara global tahun lalu atau naik 7,6 persen dari 2010.

Sementara itu, perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen AG, juga mengejar untuk menjadi produsen mobil terbesar dunia. Namun, pada akhir 2011 hanya bisa menempati posisi kedua dengan 8.160.000 unit kendaraan yang terjual.

Toyota sendiri akan mempublikasikan hasil akhir penjualan untuk 2011 pada akhir Januari 2012. Namun, produsen itu memproyeksikan penjualan akan mencapai 7,9 juta pada 2011 atau turun sekitar enam persen dari tahun sebelumnya.

Memang, peringkat penjualan mobil secara global bukan tanpa kontroversi. Peringkat ini sebagian besar adalah hak perusahaan untuk 'membual', tetapi ada perdebatan yang berjalan panjang dan kuat atas perhitungan kendaraan yang terjual ini.

Angka penjualan yang dirilis oleh GM itu, yang berhasil menggeser produsen mobil terbesar hingga 2008, Toyota, termasuk merupakan hasil penjualan kendaraan GM melalui usaha patungan di China.

Sementara itu, Toyota yang diperkirakan menempati urutan ketiga di akhir 2011, kemungkinan juga akan jatuh ke tempat keempat, di belakang Renault SA dan mitra bisnisnya Nissan Motor Co, jika penjualan aliansi mereka melalui Rusia Avtovaz disertakan.

Jika termasuk Avtovaz, Renault-Nissan berhasil menjual 8.030.000 unit mobil di seluruh dunia pada tahun lalu. Ini termasuk, 638.000 mobil yang dijual oleh Avtovaz, di mana Renault memiliki saham minoritas sebanyak 25 persen.

Sementara itu, organisasi produsen kendaraan bermotor internasional, sebuah kelompok perdagangan global yang berbasis di Prancis, hingga saat ini belum merilis peringkat tahunan berdasarkan produksi mobil.

Penjualan Toyota Turun
Seperti diketahui, sepanjang 2011, penjualan Toyota di seluruh dunia --termasuk anak perusahaannya, Daihatsu Motor Co dan Hino Motors Ltd-- terkena dampak bencana yang dimemicu terjadinya kekurangan suku cadang mobil dan turunnya produksi kendaraan tahun lalu.

Namun, saat ini, Toyota dapat kembali berproduksi, sehingga akan menambah kapasitas penjualan di pasar negara berkembang seperti Brasil dan China. Kendati demikian, analis mengatakan bahwa Toyota tetap menghadapi kompetisi dari para pesaingnya.

"Masalah terbesar Toyota adalah bahwa tanpa bencana alam, penjualan tidak benar-benar berkembang," kata analis Otomotof JP Morgan, Kohei Takahashi, seperti dikutip VIVAnews.com dari laman Reuters, Sabtu, 21 Januari 2012.

"Peringkat ini tidak begitu penting, tapi mereka membutuhkan strategi meyakinkan untuk meningkatkan penjualan mereka," tambahnya.

Menurut Takahashi, Toyota berada di belakang saingannya seperti Nissan yang meluncurkan mobil kecil untuk pasar negara berkembang.

Dia mengaku bahwa penjualan Toyota tertinggal jauh dari saingannya seperti Nissan dan Hyundai Motor Co, karena penetrasi relatif lambat ke pasar negara berkembang.

Takahashi menuturkan, dalam upaya mengejar ketinggalannya itu, Toyota menambah pabrik di Brasil, China, Thailand, dan tempat lain, bertujuan agar bisa menjual setengah produknya di pasar negara berkembang pada 2015 atau naik dari sekitar 40 persen saat ini. (art)