Ini Bedanya Auto Gear Shift dengan Transmisi Matik Lain

Transmisi Auto Gear Shift rancangan Suzuki
Sumber :
  • YouTube

VIVA.co.id - Kehadiran varian baru mobil Low Cost Green Car (LCGC) buatan Suzuki, Karimun Wagon R Auto Gear Shift (AGS), diklaim bisa mendongkrak penjualan mereka. Meski harganya terpaut Rp8 juta dari model sebelumnya, namun Karimun AGS dipercaya mampu memberikan nilai lebih, terutama dalam hal kenyamanan.

Selain itu, Suzuki juga mengatakan bahwa efisiensi bahan bakar jauh Karimun AGS jauh lebih baik ketimbang versi manualnya. Namun muncul pertanyaan, apa bedanya transmisi otomatis (matik) ini dengan milik pabrikan lain?

Dilansir dari Marutisuzuki, Kamis 7 Mei 2015, saat ini di pasaran ada dua jenis matik untuk mobil. Yang pertama adalah matik konvensional. Jenis ini tidak menggunakan kopling sebagai penghubung antara mesin dengan transmisi, melainkan alat khusus yang diberi nama torque converter.

Dengan memakai torque converter, otomatis ukuran rumah transmisi menjadi jauh lebih besar, serta bobotnya juga bertambah. Kerugian lain, jika ada komponen yang rusak, maka biaya perbaikannya cukup mahal.

Sementara jenis kedua dikenal dengan nama Continuous Variable Transmission atau CVT. Jenis ini juga tidak memiliki kopling, dan konstruksinya lebih rumit ketimbang matik konvensional. Keunggulan jenis matik ini adalah jumlah ggi transmisinya jauh lebih banyak, sehingga perpindahan gigi menjadi mulus dan hampir tidak terasa.

Yang terakhir adalah perpaduan antara manual dengan matik, jenis yang digunakan pada Karimun Wagon R terbaru. Konstruksi matik ini sama seperti transmisi manual, hanya saja perpindahannya dilakukan secara elektronik oleh komputer.

Di bagian atas rumah transmisi ada beberapa modul elektronik yang digunakan untuk menekan pelat kopling dan memindah posisi gigi transmisi. Ada dua keunggulan jenis ini, yakni efisiensinya lebih baik ketimbang dua versi lain dan relatif murah dalam hal perbaikan.