Bintangnya Daihatsu Bukan Lagi Xenia

New Daihatsu Sigra
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pius Mali

VIVA – Jika bicara soal model mobil apa yang paling laris di Indonesia, maka jawabannya adalah multi purpose vehicle. Kendaraan ini selama bertahun-tahun, mendominasi angka penjualan di Tanah Air.

Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh MPV, mulai dari sifatnya yang multi fungsi, hingga mampu menampung penumpang dalam jumlah cukup banyak. Harga yang ditawarkan juga relatif lebih murah, jika dibandingkan dengan sedan.

Baca juga: Beli Mobil Cara Ini yang Paling Banyak Disetujui Leasing

Pamor MPV sedikit meredup, saat pemerintah meluncurkan program low cost green car atau LCGC. Kendaraan yang ramah lingkungan dan dijual dengan harga terjangkau itu, diminati karena banderolnya yang lebih murah.

Peminat LCGC semakin banyak, ketika produsen menghadirkan versi tujuh penumpangnya. Kombinasi kemampuan ala MPV dan harga yang menarik, sukses memotong pangsa pasar MPV, meski tidak sampai melampauinya.

Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan, pasar Low MPV di Indonesia semakin menurun.

“Pasar LMPV turun paling besar di Indonesia. Kalau di daihatsu, pada April yang paling banyak turunnya itu Xenia,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis 14 Mei 2020.

Hendrayadi menjelaskan, saat ini model yang jadi andalan Daihatsu di Indonesia adalah Sigra. Mobil yang masuk dalam segmen LCGC itu, sudah beberapa tahun ini banyak dibeli oleh konsumen.

“Sigra tertinggi bukan tahun ini, sudah 2 tahun lalu Sigra jadi pilihan bagi banyak konsumen Daihatsu. Secara persentase, Sigra mendominasi penjualan Daihatsu,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra menjelaskan bahwa penjualan kendaraan pada bulan ini akan semakin menurun. Bulan lalu, distribusi kendaraan Daihatsu dari diler ke konsumen lebih rendah 50 persen dari Maret 2020.

“Mei ini akan lebih jelek lagi. Bukan hanya karena corona, tapi juga karena daya beli dan approval leasing sangat ketat. Kalau Daihatsu, kami perkirakan paling banyak 40 persen. Kalau pasar 40-50 persen, paling kami di bawah 15 ribu unit,” jelas wanita yang akrab disapa Amel itu.