Borong 34% Saham Mitsubishi, Nissan Ancam Posisi Toyota?

Showroom Mitsubishi Motors Corp di markas besarnya di Tokyo, Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA.co.id – Peta kekuatan dalam persaingan penjualan mobil secara global akan semakin memanas menyusul keberhasilan Nissan menguasai mayoritas saham Mitsubishi. Aliansi yang dibangun Nissan, Renault dan Mitsubishi bakal jadi kekuatan baru.

Nissan memang baru saja mengakuisisi mayoritas saham Mitsubishi. Nissan membeli 34 persen saham Mitsubishi dengan nilai Rp29,5 triliun. Kepastian ini disampaikan Chief Executive Nissan, Carlos Ghosn, dalam keterangan persnya, Kamis 12 Mei 2016.

Menariknya, tentu kolaborasi Nissan, Renault dan Mitsubishi ini akan menjadi ancaman serius bagi para kompetitor. Terlebih, Ghosn juga tak menampik jika aliansi ini punya potensi besar masuk tiga besar dalam penjualan mobil secara global.

"Ini berarti kami menjadi sebuah klub dengan penjualan sekitar 10 juta. Kami selalu mengatakan bahwa kami punya potensi untuk masuk tiga besar. Ingat, tiga besar bukan nomor tiga," kata Ghosn seperti dilansir Wall Street Journal.

Melirik pada penjualan tahun lalu, kolaborasi Nissan, Renault dan Mitsubishi ini punya potensi besar merangsek tiga besar. Tahun lalu, jika ditotal, tiga pabrikan mobil ini mampu menjual sebanyak 9,5 juta unit mobil.

Angka itu tentu tak terpaut jauh dari tiga besar penguasa pasar otomotif yang tahun lalu dipegang Toyota, Volkswagen dan General Motors. Tahun lalu, Toyota masih menjadi yang teratas dengan penjualan 10,2 juta unit. Disusul VW dan GM yang keduanya menjual di bawah 10 juta unit.

Sebagai catatan, Nissan sendiri telah berkolaborasi dengan pabrikan mobil asal Prancis, Renault sejak tahun 1999. Renault memiliki 43 persen saham di Nissan. Sedangkan Nissan memiliki saham sebesar 15 persen di Renault.