Mobil Listrik UI Siap Diproduksi Secara Massal?

Ini Mobil Listrik Garapan Mahasiswa UI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Mobil bertenaga listrik karya Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada Juli 2016 lalu diperkenalkan ke publik. Ada empat mobil listrik yang diperkenalkan para mahasiswa berjaket almamater kuning itu, yakni satu minibus, dua jenis city car, dan satu berjenis bus listrik.

Lantas, akankah mobil itu akan diproduksi secara massal? 

Menurut Dosen Pembimbing mobil listrik UI, Ario Sunar Baskoro, tak  tertutup kemungkinan mobil ini nantinya akan diproduksi secara massal. Namun demikian, kata dia, sejauh ini pihaknya masih terus menggenjot proses uji coba untuk keperluan penelitian dan pengembangan.

"Kita masih fokus untuk penggunaan di area kampus dulu sebagai uji coba," kata Ario Sunar Baskoro kepada VIVA.co.id di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016.

Menurutnya, penerapan mobil bertenaga listrik di Indonesia masih harus melalui jalan panjang. Ketersediaan komponen lokal menjadi dikatakan kendala yang harus diatasi untuk menyediakan mobil listrik secara massal dengan harga terjangkau. Apalagi, teknologi listrik pada mobil masih sangat awam bagi masyarakat yang selama ini mengandalkan mobil dengan bahan bakar minyak dan gas. "Kendalanya di antaranya adalah masalah bagaimana mengintegrasikan sistem yang ada," ujarnya.

Selain juga kendala infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang melayani bahan bakar untuk mobil bertenaga bensin dan gas selama ini. "Mengingat infrastruktur yang belum memadai seperti stasiun charging," kata Ario.

Diketahui, UI merilis empat mobil bertenaga listrik yang disebut mobil listrik nasional (Molina) pada Juli 2016 lalu. Dengan biaya mencapai Rp13 miliar, UI membuat mobil listrik satu jenis minibus, dua jenis city car, dan satu bus. Mobil Listrik karya Fakultas Teknik UI merupakan bagian dari pengembangan peta Molina yang disusun pemerintah pada 19 Maret 2012 lalu.

Selain UI, pemerintah juga menunjuk Institut Teknologi Surabaya (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Negeri Solo (UNS) untuk berpartisipasi dalam pengembangan Molina di Tanah Air.