Bodi Mobil Lawas Tak Perlu Sering Dipoles, Ini Alasannya

Dua orang sedang mengecat mobil.
Sumber :
  • Jeffry Yanto/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Beberapa orang menganggap, merawat eksterior mobil lawas lebih rumit dan mahal jika dibandingkan dengan mobil keluaran terbaru.

Alasannya, kualitas cat mobil zaman dulu tidak sebaik yang digunakan saat ini. Sayangnya, pandangan tersebut tidak benar.

Pemilik JPM Auto Detailing di WTC Mangga Dua, Jana Saputra mengatakan, mobil zaman dulu catnya lebih keras, jadi perawatannya enggak perlu rutin.

Ia mengatakan, perawatan yang dimaksud itu poles menggunakan wax setelah mencuci mobil. Pemilik hanya perlu melakukannya satu bulan sekali, jika ingin cat terlihat cemerlang.

"Mobil zaman dulu itu potensi bodi berjamur juga lebih minim dibanding sekarang. Kalau mobil tahun 2000-an ke atas, teknik pencucian yang salah saja bisa menimbulkan baret halus," ujarnya kepada VIVA.co.id, Senin, 31 Oktober 2016.

Ia menambahkan, zaman dulu cat mobil belum terlindungi dengan coating. Alhasil, cat dibuat agar bisa tahan dari semua jenis kerusakan. "Teknik coating itu sebagai pelindung jamur dari bercak air," ujarnya menjelaskan.

Sementara mobil zaman sekarang, jika ingin tampilan cat tetap mengilap dan bebas jamur, maka perlu dipoles dengan wax tiga kali dalam sebulan.

"Kalau wax, jangan menggunakan mesin. Pakai kain micro fiber saja, agar tidak membuat cat tipis. Fungsinya sebagai pengilap dan pelindung cat mobil dari jamur bercak air selama satu mingguan," ujarnya menambahkan.

Namun, jika memilih teknik coating, maka perlindungan bisa didapatkan hingga berbulan-bulan.

"Harganya lebih mahal kalau coating, Rp2-3 jutaan. Kalau poles wax hanya Rp150-300 ribu, dilakukan di rumah juga.”

(mus)