Toyota-Suzuki Jepang Sepakat Kongsi, Indonesia?

Logo Toyota dan Suzuki.
Sumber :
  • Carnewsindia

VIVA.co.id – Baru-baru ini Toyota dan Suzuki secara resmi mengumumkan kesepakatan untuk saling bekerja sama seputar pengembangan teknologi lingkungan, keamanan, dan informasi, serta saling memasok produk dan komponen. Kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari perjanjian yang dilakukan pada Oktober 2016 lalu. 

Bahkan dalam waktu dekat, kedua perusahaan asal Jepang itu bakal segera membentuk kerangka kerja implementasi untuk mewujudkan beberapa hal yang telah disepakati bersama. Lantas, akankah ini juga berlaku bagi Toyota-Suzuki di Indonesia?

Menanggapi hal ini, Deputy Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Setiawan Surya mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan informasi perihal kerja sama yang dilakukan oleh Toyota dan Suzuki di Jepang. 

"Kami terus terang belum mendapatkan informasi, baru lihat di artikel (berita). E-mail saja belum kok dari principal juga," kata Setiawan, di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan.

Setiawan menuturkan, kemungkinan kesepakatan itu akan banyak mengacu pada pengembangan antara kedua perusahaan. "Mungkin develop ya, salah satunya karena cost development kan memang mahal, cuma tidak tahu apanya, wujudnya juga. Lagi pula, belum masuk informasi ke kita juga," kata dia. "Kalau bicara teknologi, tidak jauh seperti bicara handphone kan, kalau di mobil misalkan platformnya, kalau semakin banyak pelaku, semakin murah ya develop-nya," tambahnya. 

Meski demikian, Setiawan mengaku, kerja sama tersebut tak akan terlalu berpengaruh terhadap penjualan maupun pengembangan mobil yang ada di Indonesia. "Ya mungkin buat kita tidak ada pengaruhnya juga, soalnya informasi kan dari sana ya. Itu kan istilahnya kerja sama antara ibu-ibu, anak kan tidak tahu, kalau sudah fixed baru kita diajak."

Saat ditanyai soal segmentasi Suzuki jika sudah kerja sama yang kemungkinan akan di bawah Toyota, Setiawan masih enggan berkomentar banyak. "Saya kurang paham, tapi seru nanti. Terus terang kita belum tahu ya ke depannya bagaimana. Termasuk soal teknologi SHVS ya, tidak tahu," katanya.