Seberapa Laris Suzuki Ignis di Indonesia?

Suzuki Ignis di IIMS 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Suzuki Ignis yang diboyong utuh dari India oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada 17 April 2017 lalu ternyata mendapat angin segar di Tanah Air. Pasalnya, porsi ekspor PT SIS bertambah hanya untuk memenuhi pesanan.

Dony Saputra, 4W Marketing Director PT SIS, mengatakan market share Ignis di segmen city car sampai bulan Mei 2017 45,2 persen. Kata dia, ini merupakan pencapaian yang sangat baik untuk produk baru Suzuki.

“Kemudian, Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dari sejak launching sampai dengan 15 Juni kemarin sudah terima 7.449 unit. Yang sudah kami realisasikan sampai Mei baru 2.715 unit (dari PT SIS ke diler-diler),” katanya di Kemang, Jakarta Selatan.

Maka tidak heran jika konsumen city car bermesin 1.200cc ini harus indent. “Unit datang itu sekitar 6.000 unit dan dalam proses pengiriman ke konsumen. Sehingga kalau kami kalkulasi kira-kira kurang 1.500-an unit lagi,” katanya.

Menurutnya, konsumen yang melakukan pemesanan di akhir Juni, unitnya baru akan sampai ke tangan sekitar bulan Juli. Mengingat dari tanggal 1-15 PT SIS sudah terima data dari diler sekitar 1.200 unit tambahan SPK, tapi PT SIS baru akan datangkan unit lagi setelah lebaran 2.000 unit.

“Dari jumlah SPK 7.449 unit, sebanyak 48 persennya atau 3.575 unit dari GX AGS, dan 34 persen itu GX manual atau 2.521 unit. Kemudian 18 persen varian GL manual, 1.353 unit. Target bulanan 2.000 unit per-bulan, melampaui ekspektasi,” katanya. 

Secara desain mobil yang diklaim sebagai urban Sport Utility Vehicle (SUV) ini memiliki bentuk yang cukup kontradiktif dengan selera pasar, terlebih desain pilar C yang menekuk patah. Lantas kenapa bisa diminati?

“Sebetulnya ini berkaitan dengan preposisi atau penawaran produk. Kenapa bisa sukses seperti itu, karena kami mengkombinasikan SUV dengan city car. Yang kedua, secara fitur dan bentuk memang dapat di generasi milenial menurut saya,” katanya.

Urusan harga, karena tipe GL jadi varian terendah dengan transmisi manual dipatok Rp139,5 juta, sementara varian GX karena fiturnya lebih lengkap dibanderol Rp 159,5 juta untuk manual dan versi matik AGS dijual paling mahal Rp169,5. (ase)