Pemudik Motor Turun 12%, Mobil naik 40%

Arus Mudik Pelabuhan Merak
Sumber :
  • ANTARA Foto/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Direktur Registrasi Identifikasi Korlantas Polri, Brigjen Halim Pagarra tidak merekomendasikan sepeda motor digunakan jarak jauh. Untuk itu dia mengapresiasi program mudik bareng yang digelar oleh pemerintah atau perusahaan swasta.

“Menuju ke Jawa (jarak tempuh yang terlalu jauh pakai motor). Sepeda motor tidak di rekomendasikan untuk angkutan umum, apa lagi mudik bareng. Kami melihat data dari kepolisian kecelakaan maupun pelanggaran didominasi dari sepeda motor,” ujarnya di Jakarta, Minggu 10 Juni 2018.

Halim mengatakan, pemudik yang menggunakan motor kerap melanggar seperti melawan arus, mengangkut penumpang lebih dari dua orang. Misalnya, satu keluarga harusnya motor tersebut cukup untuk bapak dan ibu, namun masih ditambah anak-anak dan barang bawaan.

“Tidak lebih dari dua orang penumpang, tidak membawa barang-barang dan angkutan yang lebih kapasitasnya sangat mengganggu konsentrasi dari pada pengendara,” tuturnya mantan Dirlantas Polda Metro Jaya itu.

Dia mengatakan, dengan imbauan dan berbagai cara yang dilakukan kepolisian, akhirnya ada penurunan sekian persen penggunaan sepeda motor untuk mudik tahun ini. “Banyak difasilitasi pemerintah dan saya tinjau ke Tanjung Priok, banyak kendaraan dilewati kapal,” katanya.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan hal senada. Budi mengatakan, sepeda motor tidak direkomendasikan sebagai alat transportasi jarak jauh, maka memudikan motor menjadi solusi yang baik.

“Dalam tiga hari mudik (kemarin), kenaikan angka kendaraan roda empat naik pesat kurang lebih hampir 40 persen, yang menggunakan motor turun kurang lebih 12 persen. Kecelakaan dalam tiga hari itu relatif turun kurang lebih 30-40 persen,” ujarnya.