Salah Pakai Seat Belt, Perut Bisa Terkoyak

Sabuk pengaman atau seat belt.
Sumber :
  • Insurancejournal

VIVA – Penggunaan sabuk pengaman atau seat belt saat mengendarai mobil menjadi hal yang wajib dilakukan, demi keselamatan. Secara umum, sabuk pengaman diciptakan sesuai dengan tinggi pundak atau postur tubuh dan dimensi jok.

Sayangnya, masih ada saja yang mengabaikan penggunaan sabuk pengaman ini. Alasannya, mereka merasa tidak nyaman, karena tidak cocok dengan postur badan. Alhasil, sabuk terkadang hanya diselipkan di belakang punggung, guna menghentikan alarm peringatan.

Selain itu, ada juga yang salah dalam hal cara pemakaian, semisal terlalu tinggi dari bagian pinggang. Sehingga, ketika seat belt bekerja tidak ada kekuatan yang dapat menahan tubuh saat terjadi benturan hebat.

Pemilik Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, menggunakan seat belt harus dipastikan menganut metode 3R (rapat, rata dan rendah).

Kata dia, penggunaan webbing (sabuk atau tali) harus rata dan tidak boleh kendor, alias rapat dengan tubuh.

“Bagian dari pinggul atau kuncinya harus rendah di bawah  pusar. Kenapa harus di bawah pusar, karena kulit di atas pusar itu tidak sekuat kulit ari yang di bawah. Ketika terjadi ketegangan, bisa menyobek perut,” ujarnya kepada VIVA di Jakarta, Rabu 18 April 2018. (re2)